Matauang.com, Jakarta - Sebanyak empat bank BUMN dari Indonesia masuk dalam daftar World’s Most Trustworthy Companies 2024 versi Newsweek dan Statista.
Newsweek dan Statista telah mengembangkan metodologi yang komprehensif untuk menyusun peringkat perusahaan-perusahaan paling dapat dipercaya di dunia.
Sebagaimana diketahui, daftar ini merujuk pada perusahaan-perusahaan yang diakui memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi dari berbagai pemangku kepentingan, seperti pelanggan, investor, dan karyawan.
Adapun, proses penyusunan daftar ini ini mengikuti tiga langkah utama. Pertama, aspek cakupan, yakni semua perusahaan yang terdaftar di bursa saham dan berkantor pusat di salah satu negara target, dengan pendapatan lebih dari $500 juta, dimasukkan dalam daftar awal proyek ini.
Kedua, adanya survei ekstensif, yaitu analisis yang didasarkan pada survei independen dengan melibatkan lebih dari 70.000 peserta dari negara-negara target.
Para peserta diminta untuk menilai perusahaan yang mereka kenal dan yang berkantor pusat di negara mereka berdasarkan tiga aspek kepercayaan: kepercayaan investor, kepercayaan pelanggan, dan kepercayaan karyawan. Secara keseluruhan, sebanyak 230.000 evaluasi perusahaan dikumpulkan.
Ketiga, aspek social listening, di mana untuk setiap perusahaan yang mendapatkan cukup banyak evaluasi, dilakukan analisis social listening.
Dalam kategori bank, Bank Mandiri dan BRI masing-masing berada di urutan ke-16 dan ke-17, kemudian menariknya muncul nama salah satu pemain bank syariah, yaitu BSI di urutan ke-30 dan di urutan ke-36 ditempati oleh BNI.
Sementara itu, BCA (BBCA) tetap kokoh di posisi satu mengalahkan DBS Group asal Singapura dan Banco do Brasil, yakni bank Brasil.
Bank Mandiri (BMRI)
Bank Mandiri merupakan bank pelat merah yang saat ini dipimpin oleh Darmawan Junaidi sebagai Direktur Utama. BMRI telah tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 14 Juli 2003. Bank Mandiri mencatatkan realisasi laba bersih secara konsolidasi tumbuh 5,23% YoY menjadi Rp26,6 triliun pada semester I/2024. Pertumbuhan laba tersebut diikuti dengan penyaluran kredit konsolidasi yang mencapai Rp1.532 triliun pada enam bulan pertama 2024, tumbuh 20,5% secara year on year (YoY).
BRI (BBRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI yang fokus menyasar usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ini dipimpin oleh Sunarso sebagai Direktur Utama. Tercatat, BRI berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi yang dapat diatribusikan ke pemilik sebesar Rp29,7 triliun per Juni 2024. Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp29,42 triliun. Sedangkan total laba bersih komprehensif mencapai Rp29,99 triliun. Pertumbuhan laba BRI didorong oleh kenaikan kredit yang disalurkan menjadi Rp1.264,77 triliun secara konsolidasi, melonjak 5,59% dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp1.197,75 triliun.
BSI (BRIS)
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) merupakan bank hasil merger antara PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi mengeluarkan izin merger tiga usaha bank syariah tersebut pada 27 Januari 2021 melalui surat Nomor SR-3/PB.1/2021. Selanjutnya, pada 1 Februari 2021, Presiden Joko Widodo meresmikan kehadiran BSI. BSI yang saat ini dipimpin oleh Hery Gunardi sebagai Direktur Utama membukukan laba bersih Rp3,39 triliun pada semester I/2024. Nilai laba BSI ini naik 20,28% YoY dibandingkan periode sebelumnya Rp2,82 triliun pada semester I/2023.
BNI (BBNI)
PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) atau BNI merupakan salah satu bank pelat merah yang fokus pada segmen korporasi. Perusahaan yang dikomandoi oleh Royke Tumilaar itu membukukan laba bersih konsolidasi senilai Rp10,7 triliun pada semester I/2024. Pada saat yang sama penyaluran kredit BNI tumbuh 11,71% (YoY) menjadi Rp726,98 triliun. BNI mencatat total aset Rp1.072,45 triliun dan dana murah (CASA) sebesar Rp545,69 triliun pada akhir Juni 2024.