BACA BERITA

5 Petenis Putri Terbaik Indonesia Sepanjang Masa: Yayuk Basuki Sang Legenda

Author: matauang Category: Olahraga
https://matauang.com/ Indonesia memiliki sejarah panjang dalam dunia tenis, khususnya di sektor putri. Sejumlah nama besar pernah membawa harum nama Indonesia di kancah internasional. Berdasarkan prestasi individu, peringkat dunia, dan kontribusi mereka dalam berbagai ajang multievent seperti SEA Games dan Asian Games, berikut adalah lima petenis putri terbaik Indonesia sepanjang masa versi Sindonews.

1. Yayuk Basuki – Ikon Tenis Putri Indonesia

Nama Yayuk Basuki tidak bisa dilepaskan dari dunia tenis Indonesia. Ia adalah satu-satunya petenis tunggal putri Indonesia yang pernah menembus peringkat 20 besar dunia, tepatnya peringkat 19 WTA pada Oktober 1997. Dalam nomor ganda, Yayuk bahkan pernah bertengger di posisi 9 dunia.

Kariernya di dunia tenis sangat panjang. Meski pensiun dari nomor tunggal pada tahun 2000, Yayuk masih terus bermain di sektor ganda hingga 2013. Pencapaian terbaiknya di Grand Slam adalah menembus perempat final Wimbledon 1997 di sektor tunggal, serta semifinal ganda putri di US Open 1993. Di sektor ganda campuran, ia mencapai perempat final di Wimbledon 1996 dan French Open 1997.

Yayuk juga menjadi andalan Indonesia di berbagai ajang multievent, dengan raihan medali emas di Asian Games dan SEA Games dalam berbagai nomor: tunggal, ganda, dan beregu.

2. Lita Liem Sugiarto – Bintang Era 70-an

Lita Liem Sugiarto, yang juga dikenal dengan nama Lita Liem, adalah petenis andalan Indonesia pada era 1960-an hingga 1970-an. Ia pernah menembus peringkat 25 dunia dan tampil konsisten di semua ajang Grand Slam antara tahun 1968 hingga 1975.

Di sektor ganda putri, Lita bersama pasangannya Lany Kaligis, sukses mencapai perempat final Australia Terbuka 1970 dan Wimbledon 1971. Pencapaian terbaik di tunggal adalah babak ketiga pada berbagai Grand Slam.

Di Asian Games 1966, ia menyabet medali emas di nomor ganda putri dan medali perunggu di tunggal serta ganda campuran. Lita juga meraih emas tunggal putri di Asian Games 1974. Selain itu, ia menjadi tulang punggung Indonesia di ajang Piala Fed selama satu dekade.

3. Wynne Prakusya – Generasi Emas Era 2000-an

Wynne Prakusya adalah salah satu petenis modern Indonesia yang menorehkan banyak prestasi membanggakan. Peringkat tertingginya di sektor tunggal adalah 74 dunia (2002), dan ia tampil di semua Grand Slam, baik di tunggal, ganda putri, maupun ganda campuran.

Debut profesionalnya dimulai sejak usia 14 tahun pada 1996, dan ia resmi menjadi pemain profesional pada 1998. Bersama Janet Lee, Wynne mencapai perempat final ganda putri di Australian Open 2003. Ia juga menjadi penyumbang medali emas beregu di Asian Games Busan 2002 serta meraih berbagai medali emas di SEA Games 2005, termasuk di nomor tunggal, ganda, dan beregu.

4. Angelique Widjaja – Juara Grand Slam Junior

Angelique Widjaja, atau yang akrab disapa Angie, merupakan bintang tenis Indonesia yang mencuat di awal 2000-an. Ia menjadi juara Wimbledon Junior 2001 dan French Open Junior 2002, mengalahkan petenis hebat seperti Dinara Safina dan Ashley Harkleroad.

Angie mencapai peringkat 55 dunia di sektor tunggal (2003) dan menempati peringkat 15 dunia di sektor ganda (2004). Ia pernah menembus perempat final di nomor ganda putri di berbagai Grand Slam seperti Wimbledon, Australian Open, dan US Open. Di nomor campuran, Angie mencapai perempat final di French Open 2004.

Selain itu, ia juga menjadi penyumbang medali emas beregu di Asian Games Busan 2002.

5. Lany Kaligis – Pelopor Kejayaan Tenis Putri Indonesia

Lany Kaligis, juga dikenal dengan nama Lany Lumanauw, adalah salah satu pelopor kebangkitan tenis putri Indonesia di panggung internasional. Ia tampil di semua Grand Slam dari tahun 1968 hingga 1975 dan mencatat sejarah bersama Lita Liem dengan mencapai perempat final Australia Terbuka 1970 dan Wimbledon 1971 di sektor ganda putri.

Di sektor tunggal, hasil terbaiknya adalah babak ketiga Australian Open 1968 dan 1970. Di Asian Games 1966, ia meraih dua medali emas (tunggal dan ganda putri) serta satu perunggu (ganda campuran). Lany juga menjadi pilar penting Indonesia dalam Piala Fed selama era 1970-an.

Kesimpulan

Kelima petenis putri ini adalah bukti bahwa Indonesia pernah memiliki kekuatan yang disegani di pentas tenis internasional. Yayuk Basuki tampil sebagai legenda yang tak tergantikan, namun nama-nama seperti Lita Liem, Wynne Prakusya, Angelique Widjaja, dan Lany Kaligis juga tak kalah berjasa dalam mengharumkan nama bangsa.

Semoga ke depannya, muncul generasi baru yang mampu meneruskan jejak prestasi para legenda ini di lapangan tenis dunia.