BACA BERITA

Akankah Iran Menjadi Pemicu Ketegangan di Drawing Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat?

Author: matauang Category: Olahraga
https://matauang.com/ Akankah keikutsertaan Iran menjadi "bom waktu" yang berpotensi memicu gejolak di acara drawing Piala Dunia 2026 yang akan diselenggarakan di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada? Dua puluh tujuh tahun silam, tepatnya di Lyon, Prancis, simbol perdamaian dan intrik geopolitik menyatu dalam salah satu pertandingan sepak bola paling bermuatan politik. Saat itu, Iran berhasil mengalahkan Amerika Serikat 2-1 di Piala Dunia 1998.

Namun, sebelum pertandingan, terjadi momen diplomatis yang direncanakan dengan cermat: tim Iran memberikan bunga mawar putih kepada lawan mereka, sebuah gestur yang membuat para penonton tegang di tribun. Pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, dilaporkan telah memerintahkan timnya untuk tidak mendekati Amerika Serikat selama upacara pra-pertandingan. Sebaliknya, tim Iran tetap berdiri tegak sementara lawan mereka berjalan melintasi lapangan, bunga mawar dipertukarkan, dan sepak bola sejenak berhasil mengalahkan politik.

Taruhan yang Lebih Tinggi di Piala Dunia Mendatang

Kini, kedua negara tersebut kembali menuju Piala Dunia lainnya, namun dengan taruhan yang jauh lebih besar. Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan pada hari Sabtu bahwa Amerika Serikat telah membombardir situs nuklir Iran, hanya beberapa bulan sebelum Iran dijadwalkan bermain di Piala Dunia 2026, yang kemungkinan besar akan diselenggarakan di Amerika. Iran sendiri telah memastikan tempat mereka di Piala Dunia FIFA 2026 setelah bermain imbang 2-2 dengan Uzbekistan di Teheran pada bulan Maret.

Waktu kejadian serangan udara Trump yang begitu dekat dengan Piala Dunia menimbulkan kecanggungan besar, memaksa FIFA bergerak di balik layar. Berdasarkan statuta FIFA, secara teknis tidak ada yang bisa menghalangi Iran untuk memainkan pertandingan grup di AS—kecuali persoalan krusial seperti eskalasi konflik militer dan pembatasan perjalanan. Satu-satunya "jalan keluar" adalah jika Iran berada di Grup A, yang akan memungkinkan mereka tetap bermain di Meksiko hingga babak gugur. Jika mereka berhasil memuncaki grup, mereka akan tetap berada di selatan perbatasan hingga babak 32 besar dan mungkin babak 16 besar sebelum harus melakukan perjalanan paksa ke Amerika.

Reputasi FIFA dan Potensi Ancaman

Presiden FIFA, Gianni Infantino, telah mempertaruhkan reputasinya demi kelancaran turnamen Piala Dunia ini. Potensi stadion kosong, mimpi buruk keamanan, atau bahkan boikot diplomatik adalah skenario terburuk yang sangat ia hindari. Organisasi yang membanggakan diri bahwa sepak bola mampu melampaui politik ini tiba-tiba mendapati dirinya terjebak dalam permainan catur geopolitik yang penuh tekanan.

Piala Dunia 2022 kembali mempertemukan kedua negara ini, dengan Amerika menang 1-0. Pada hari itu di Qatar, tidak ada bunga mawar yang dibutuhkan; sepak bolalah yang berbicara. Namun, situasi kini telah berubah secara drastis. Saat pengundian Piala Dunia dilakukan pada bulan Desember nanti, setiap pejabat FIFA akan memantau drawing Grup A dengan saksama. Alternatifnya—jika Iran harus memainkan pertandingan grup di stadion-stadion Amerika yang padat sementara ketegangan diplomatik memanas—merupakan "tong api" yang tidak ingin disulut oleh siapa pun.

Olahraga yang indah ini selalu memiliki dimensi politis, namun jarang sekali drawing turnamen memiliki potensi ledakan seperti ini. Koreografi sepak bola global FIFA yang cermat akan menghadapi ujian terberatnya.