Matauang.com, Jakarta - Alfamart Group resmi mengakuisisi mayoritas saham jaringan toko serba ada asal Jepang Lawson di Indonesia. Emiten pengelola ritel Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) membeli 70 persen saham Lawson atau setara dengan 1,48 miliar lembar saham dari PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI).
Alfamart telah menandatangani Akta Jual Beli saham Lawson senilai Rp 200,4 miliar. Direktur dan Sekretaris Perusahaan Midi Utama, Suantopo Po, mengatakan penandatanganan Akta Jual Beli tersebut memenuhi persyaratan awal yang ditetapkan dalam perjanjian jual beli saham bersyarat yang diajukan MIDI pada 9 April 2025.
Mengapa Lawson Dijual ke Alfamart?
Sekretaris Perusahaan Alfamidi, Suantopo Po, mengatakan penjualan gerai Lawson ini karena kontribusinya terhadap laba bersih perseroan tidak signifikan. Dalam laporan keuangan tahunan 2024, kontribusi Lawson terhadap pendapatan MIDI hanya sebesar 6,8 persen, yang menurun menjadi 4,3 persen pada kuartal I 2025.
"Kontribusi pendapatan LWS terhadap laba bersih Perseroan tidak signifikan," ujarnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 22 Mei 2025.
Oleh karena itu, melalui transaksi ini, MIDI berharap dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Selain itu, penjualan gerai-gerai ini juga ditujukan agar MIDI dapat fokus pada perdagangan eceran yang merupakan portofolio bisnis perusahaan. "Diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham perusahaan di masa mendatang," kata Suantopo.
Lebih lanjut, Suantopo mengakui bahwa sepanjang tahun 2024, MIDI telah menutup 300 gerai Lawson. Menurutnya, pembukaan atau penutupan gerai dalam bisnis merupakan fenomena yang biasa terjadi.
Namun, penutupan gerai Lawson ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti pemilik gedung tidak mau memperpanjang kontrak karena potensi bisnis di area gerai tersebut. "Akibatnya, kinerja keuangan gerai menjadi tidak layak untuk melanjutkan operasionalnya," ungkapnya.
Suantopo juga mengungkapkan bahwa dana yang diperoleh dari transaksi ini akan digunakan untuk mendukung belanja modal. Selain itu, melalui aksi korporasi ini, perusahaan dapat fokus pada portofolio bisnis perdagangan ritelnya. "Transaksi ini merupakan salah satu langkah strategis perusahaan," katanya.
Setelah transaksi ini, Suantopo berharap MIDI dapat meningkatkan dan memperbaiki kinerja keuangan perusahaan, baik dari sisi laba rugi maupun arus kas. "Dengan demikian, diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham perusahaan di masa mendatang," kata Suantopo.