Menurut laporan Just Auto, pembatalan ini juga dipengaruhi oleh keterbatasan fasilitas di lokasi penyelenggaraan serta berbagai tantangan yang masih membayangi industri manufaktur, perakitan, dan perdagangan mobil di dalam negeri. Kondisi tersebut membuat penyelenggara menilai bahwa ajang tahun ini belum akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi industri.
Sejumlah analis industri menilai pembatalan VMS 2025 mencerminkan adanya perubahan strategi dari para pabrikan besar. Alih-alih mengikuti ajang pameran otomotif berskala nasional, banyak produsen kini lebih memilih menggelar pameran berskala lebih kecil di kota-kota besar. Langkah ini dianggap lebih efektif dalam menjangkau target konsumen secara langsung.
Selain itu, strategi pemasaran digital semakin diandalkan oleh pabrikan mobil. Dengan platform digital, produsen bisa meluncurkan model baru, memberikan pengalaman interaktif, serta menjangkau lebih banyak audiens tanpa harus menanggung biaya besar yang biasanya dikeluarkan untuk mengikuti pameran berskala nasional.
Sebagai catatan, terakhir kali Vietnam Motor Show digelar pada Oktober 2024 di Kota Ho Chi Minh. Namun, pameran tersebut tidak dihadiri sejumlah merek otomotif besar. Di antaranya ada Mercedes-Benz, BMW, Lexus, Mazda, Hyundai, Kia, VinFast, Audi, Volkswagen, hingga Volvo. Absennya merek-merek besar ini sudah menjadi sinyal lemahnya daya tarik VMS, sekaligus menurunkan pamor pameran tersebut di mata publik.
Meski ajang tahun ini batal digelar, pasar otomotif Vietnam sebenarnya menunjukkan tanda-tanda positif. Data VAMA mencatat bahwa penjualan mobil di tahun 2024 tumbuh 7 persen menjadi 295.979 unit, setelah sebelumnya mengalami dua tahun penurunan tajam.
Tren pemulihan berlanjut pada 2025. Hingga Juli 2025, penjualan mobil tercatat naik 12 persen menjadi 157.146 unit, terutama didorong oleh permintaan kendaraan komersial. Angka tersebut bahkan belum memasukkan kontribusi VinFast, produsen mobil listrik asal Vietnam yang berhasil menjual 67.569 unit Battery Electric Vehicle (BEV) hanya dalam enam bulan pertama tahun ini.
Pertumbuhan penjualan ini menunjukkan bahwa meskipun industri otomotif Vietnam masih menghadapi tantangan, permintaan konsumen domestik mulai kembali menguat.
Meski tahun ini ditiadakan, VAMA memastikan bahwa Vietnam Motor Show akan kembali digelar pada 2026 di Vietnam National Exposition Centre, Đông Anh, Hanoi. Ajang mendatang dijanjikan hadir dengan format baru yang lebih interaktif, termasuk zona pengalaman yang dirancang untuk memberikan nilai tambah bagi peserta maupun pengunjung.
Dengan format baru tersebut, penyelenggara berharap VMS bisa kembali menjadi panggung utama industri otomotif Vietnam untuk memperkenalkan produk, teknologi, dan inovasi terbaru, sekaligus memperkuat daya tarik pasar domestik yang kini sedang tumbuh kembali.