Jakarta - Anggot⁸a Komisi IV DPR RI Rajiv mengapresiasi jajaran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) karena turut berkontribusi nyata dalam menyukseskan agenda strategis swasembada pangan nasional.
Menurut dia, Polri memiliki keterlibatan dalam panen raya jagung serentak kuartal II di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
“Keterlibatan ini menunjukkan komitmen Polri dalam mendukung program pemerintah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Rajiv dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, keterlibatan aktif kepolisian terbukti memainkan peran penting di luar fungsi konvensional mereka. Artinya, kata dia, Polri bukan cuma sebatas pengayom dalam konteks keamanan, tapi sebagai mitra kunci dalam mengamankan rantai pasok dan distribusi pangan.
“Ini bentuk adaptasi institusional yang patut diapresiasi,” katanya.
Dia menilai dukungan Polri tampak dalam beberapa aspek krusial seperti pengawasan distribusi beras di tingkat Bulog dan pasar, pengawalan pupuk bersubsidi agar tepat sasaran, hingga perlindungan petani dari praktik tengkulak dan mafia pangan.
“Ketahanan pangan bukan hanya soal benih dan panen. Ini soal sistem dan Polri sudah masuk ke dalam sistem itu secara fungsional,” kata dia.
Untuk itu, dia mengatakan bahwa kerja sama antara Kementerian Pertanian, Polri, hingga otoritas lokal perlu diperkuat dalam format yang lebih sistematik dan berkelanjutan. Sebab, tanpa ada sinergi dan kolaborasi para stakeholder, Astacita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto di sektor swasembada pangan akan terhambat.
"Jadi harus dipegang teguh apa yang disampaikan Presiden Prabowo, bahwa swasembada pangan adalah kunci daripada keamanan dan kemerdekaan,” kata dia.
Selain itu, dia mengatakan bahwa diperlukan pendekatan keamanan non-tradisional dalam konteks dinamika geopolitik dan iklim yang semakin tidak menentu, termasuk keamanan pangan sebagai bagian dari keamanan nasional.