BACA BERITA

April, Kinerja Rupiah Terburuk Melemah di Mana-Mana

Author: matauang Category: Keuangan
Rupiah menutup bulan April dengan kinerja buruk, menjadi mata uang Asia dengan pelemahan terdalam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah penguatan mayoritas mata uang di kawasan terhadap the greenback.

Rupiah menutup perdagangan terakhir bulan April di level Rp16.601/US$, tergerus 0,25% dari posisi akhir Maret. Pada bulan April, tepatnya pada 9 April, rupiah sempat ambles di level terlemah sepanjang sejarah dalam intraday trading di pasar spot, di level Rp16.957/US$.

Sementara di pasar offshore NDF (Nondeliverable Forward), rupiah bahkan sempat terperosok menyentuh level Rp17.339/US$ bulan lalu, tergulung pemburukan sentimen pasar global yang terguncang hebat oleh vonis tarif yang dijatuhkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Pada April, mata uang Asia lain kebanyakan menguat dipimpin oleh yen yang menguat 4,82%, lalu dolar Taiwan 3,73%, won 3,41%, ringgit 2,84%, dolar Singapura 2,79%, peso 2,45%, baht 1,51%, rupee 1,51% juga dolar Hong Kong yang menguat 0,32%.

Rupiah melemah hanya 'ditemani' oleh yuan Tiongkok dan yuan offshore yang pada April melemah 0,2% dan 0,05%.

Namun, sejatinya rupiah bukan hanya terhempas sentimen eksternal. Buktinya, rupiah juga melemah sendirian sepanjang tahun ini ketika mata uang di kawasan Asia kompak bergerak menguat terhadap dolar AS.

Fakta data tersebut berseberangan dengan pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam taklimat media kinerja APBN, kemarin.

"Movement (pergerakan) nilai tukar rupiah yang melemah mencerminkan dinamika global dan tidak selalu sama atau identik dengan fondasi fundamental Indonesia," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kinerja dan Fakta Maret 2025, Rabu (30/4/2025).


Nyatanya, rupiah sudah melemah bahkan ketika tensi perang dagang belum menyentuh kulminasi. Rupiah juga tetap melemah di kala indeks dolar AS terpangkas cukup dalam.

Data menunjukkan, pada April, pelemahan rupiah sempat mencapai lebih dari 4% year-to-date ketika menyentuh level terlemah sepanjang sejarah, di kala indeks dolar AS -biasa disebut DXY- sebenarnya turun 9%. Alhasil, sampai perdagangan terakhir April, rupiah adalah satu-satunya mata uang yang melemah terhadap dolar AS di Asia dalam hitungan year-to-date.

Penting dicatat, sebelum gejolak global meningkat karena tarif Trump yang memanas pada awal April, rupiah sudah kehilangan 2,77% nilainya dan menjadi mata uang terlemah di Asia selama kuartal 1-2025.

Arus keluar modal asing dari pasar portofolio domestik, baik itu saham, surat utang juga sekuritas rupiah (SRBI), menjadi pemicu keruntuhan nilai rupiah.

Data terakhir yang kompilasi Bloomberg Technoz dari otoritas terkait, selama April lalu terjadi arus keluar modal asing alias outflows senilai Rp61,06 triliun month-to-date sampai data 22 April, hingga membawa rupiah sempat ambles 2% bulan ini.

Pada pekan terakhir April, arus masuk modal asing mulai kembali terutama di pasar SBN, sehingga memperbaiki performa rupiah. Asing tercatat berbelanja SBN hampir Rp12 triliun sementara terus melanjutkan menjual saham di bursa domestik. Itu yang akhirnya membantu rupiah memperkecil pelemahan selama April dan berhasil ditutup di level Rp16.601/US$.

Melemah terhadap banyak valuta

Pada bulan April, rupiah bukan cuma melemah terhadap dolar AS. Terhadap mata uang negara lain di Asia saja, rupiah juga makin tak berharga nilainya.

Terhadap yen, misalnya, rupiah melemah 5,84% selama April saja. Lalu terhadap ringgit, rupiah bahkan tergerus 2,94%. Melawan won Korsel dan dolar Taiwan, rupiah juga ambles nilainya 3,73% dan 3,12%.

Sementara menghadapi peso, dolar Singapura serta baht, rupiah juga melemah 2,99%, 2,81% dan 1,8%.

Performa rupiah juga buruk di hadapan mata uang kelompok negara G-10, kumpulan negara-negara maju.

Terhadap euro, rupiah sudah ambles nilainya hingga 5,14%. Sedangkan terhadap poundsterling, rupiah kehilangan nilai hingga 3,19% selama April. Terhadap mata uang tetangga dari Selatan, Australia, rupiah juga melemah 1,79%.

Sementara menghadapi mata uang safe haven, franc Swiss, rupiah paling ambrol dengan pelemahan mencapai 7,03% bulan lalu.

Performa rupiah yang buruk di hadapan banyak mata uang negara-negara di dunia, menunjukkan, makin tak berharganya mata uang Indonesia ini yang bahkan terjadi ketika posisi cadangan devisa per akhir Maret memecah rekor terbesar sepanjang sejarah, di angka US$ 157,08 miliar.