BACA BERITA

Bapanas Jelaskan Langkah Prabowo Hapus Kuota Impor

Author: matauang Category: Keuangan
Matauang.com, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional ( Bapanas ), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan alasan di balik arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menghapus kuota impor bahan pokok. Menurutnya, instruksi ini dimaksudkan untuk memastikan harga yang wajar dan stabil bagi masyarakat.

"Agar harga-harga itu wajar bagi masyarakat. Saya sampaikan, dalam hal ini Presiden sangat concern untuk memastikan harga-harga itu wajar. Harga itu wajar kalau ada kewajaran," kata Arief kepada Tempo , Sabtu, 12 April 2025.

Arief menyatakan, Presiden kerap membandingkan harga kebutuhan pokok di Indonesia dengan harga di negara tetangga, seperti Malaysia. Ia mencontohkan, harga satu kebutuhan pokok di Malaysia bisa saja hanya US$ 4 hingga US$ 5, sementara di Indonesia bisa jadi harganya lebih mahal.

Ia menambahkan, pencabutan kuota impor bukan berarti pemerintah Indonesia akan membuka perbatasannya secara penuh untuk semua komoditas impor tanpa batas. Ia menjelaskan, perubahan kebijakan ini hanya akan berdampak pada komoditas tertentu yang belum bisa diswasembadakan Indonesia, seperti daging dan bawang putih.

"Misalnya untuk daging, peluang impor tidak boleh hanya terbatas pada satu atau dua importir saja. Begitu pula dengan bawang putih," kata Arief .

Ia juga membantah anggapan bahwa rencana penghapusan kuota impor hanya sebagai respons terhadap kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Ia menegaskan bahwa tujuan utama penghapusan kuota impor bukan hanya untuk menyeimbangkan perdagangan dengan AS.

"Tidak, tidak. Neraca perdagangan adalah masalah yang terpisah. Sebenarnya, masalah yang paling menjadi perhatian kita adalah memastikan harga yang wajar," tegasnya.

Arief menjelaskan, kewenangan penghapusan kuota impor utamanya berada di Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian. Itulah sebabnya Presiden Prabowo secara khusus menyebut kedua lembaga pemerintah tersebut saat menyampaikan instruksinya untuk menghapus sistem kuota.

Rencana penghapusan kuota impor awalnya diumumkan Presiden Prabowo dalam Forum Ekonomi yang digelar di Menara Mandiri, Jakarta, pada Selasa, 8 April 2025. Ia menginstruksikan Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan untuk menghapus kuota impor sejumlah bahan pokok yang sangat penting bagi hajat hidup orang banyak, seperti daging.

Prabowo juga menentang praktik-praktik tersebut. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci praktik apa yang dimaksudnya.

Tempo sebelumnya telah melaporkan beberapa kejadian di mana kuota impor bawang putih diduga diberikan kepada kelompok tertentu yang diduga memiliki pengaruh politik. Sementara itu, importir mapan dan bisnis dengan pengalaman puluhan tahun dalam perdagangan bawang putih dilaporkan tidak menerima kuota dalam 2-3 tahun sebelumnya.

Dalam kasus daging kerbau, Tempo juga melaporkan dugaan monopoli distribusi yang menyebabkan harga melambung. Praktik pemerasan serupa juga diduga terjadi di sektor komoditas ikan, dengan laporan yang menunjukkan bahwa importir dikenai biaya tidak resmi untuk penerbitan surat persetujuan impor (SPI).