Keakraban Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat di momen pergantian tahun 2024 menjadi langkah penting dalam dinamika politik nasional.
Menurut Direktur Sentral Politika, Subiran Paridamos, momen tersebut membuka peluang baru menuju Pemilu 2029.
Ia menilai, bersatunya dua mantan rival di Pilkada Jakarta 2017 tersebut dapat menjadi alternatif politik nasional yang menciptakan dialektika lebih seimbang bagi masyarakat.
"Ini bisa menjadi contoh bahwa kepentingan bangsa harus diutamakan di atas kepentingan pribadi atau golongan," kata Subiran kepada Akurat.co, Jumat (3/1/2025).
Ia menjelaskan, kehadiran dua mantan Gubernur Jakarta itu di ruang publik bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan sebuah momentum simbolis.
Anies dan Ahok, yang pernah bersaing sengit di Pilkada Jakarta 2017, kini menunjukkan bahwa kerja sama politik dapat mengesampingkan persaingan masa lalu demi kepentingan bangsa.
"Langkah politik keduanya kini dinantikan publik, terutama terkait kejutan yang dijanjikan pada awal 2025. Akankah ini menjadi awal dari perubahan besar dalam politik nasional. Waktu yang akan menjawab," ucap Subiran.
Lebih lanjut, ia menyambut baik persatuan Anies dan Ahok yang dapat menciptakan dinamika baru dalam politik nasional.
Sebab, keduanya memiliki kekuatan alternatif di tengah polarisasi politik yang masih kerap terjadi.
"Mereka bisa menjadi penyeimbang sekaligus pembawa gagasan baru untuk masyarakat yang mendambakan politik yang lebih inklusif," pungkas Subiran.