matauang.com -- Bumi diprediksi bisa mengalami kepunahan seperti bencana yang terjadi 250 juta tahun lalu. Hal ini diungkap para peneliti asal China yang dimpimpin Ahli Geologi Universitas Geosains Tiongkok, Yadong Sun.
Sun dan timnya membuat simulasi ganasnya bencana 250 juta tahun lalu. Simulasi dimulai dari letusan gunung raksasa di wilayah yang kini dikenal dengan Siberia, yang melenyapkan hampir seluruh spesies di darat maupun laut.
Dalam simulasi itu, Sun yakin jika hal serupa bisa saja terjadi dalam waktu dekat. Para peneliti ini pun mewanti-wanti terjadinya Mega El Nino yang bisa menyebabkan peristiwa Great Dying, yani kejadian di masa lalu yang membuat makhluk di bumi hampir punah seluruhnya.
Saat melakukan simulasi itu, para ahli melihat bagaimana pasang surut air laut yang dibandingkan dengan kondisi atmosfer saat ini. Mereka menemukan terjadi pergeseran zona serupa pada suhu permukaan laut yang tercermin dalam sirkulasi Walker saat ini.
Misalnya, suhu di Samudera Pasifik mengirim udara yang hangat dan lembap ke arah timur menuju Amerika Serikat. Sementara hawa kering justru menuju barat, dampaknya Indonesia dan Australia mengalami kekeringan.
"Peristiwa El Nino ini bermasalah, meski hanya berlangsung selama satu tahun atau dua tahun," tulis laporan Science Alert.
Saat ini juga terjadi perubahan cuaca yang tidak menentu. Bahkan banjir dan kekeringan juga telah melanda sejumlah wilayah di waktu-waktu yang tidak bisa diprediksi.
"Perubahan yang sebanding dengan akhir Permian (perideo geologi saat terjadi Great Dying) dapat menyebabkan Mega El Nino yang tidak hanya lama, tapi juga intens," kata para ahli.
"Temuan (para ahli) tersebut menempatkan krisis iklim modern ke dalam sudut pandang baru, di mana peristiwa El Nino modern menjadi lebih kuat dan lebih sering, berpotensi memengaruhi berbagai ekosistem di seluruh dunia," tutup laporan itu.