Shakur Cedera, Rencana Kembali ke Ring Akhir 2025 atau Awal 2026
Shakur Stevenson mengungkap bahwa ia mengalami cedera tangan hanya tiga hari sebelum duel melawan William Zepeda akhir pekan lalu di Queens, New York. Meski dalam kondisi tidak fit, juara dunia kelas ringan WBC itu tetap tampil dan meraih kemenangan mutlak lewat keputusan juri dalam 12 ronde.
Turki Alalshikh, salah satu tokoh penting dalam dunia tinju saat ini, mengatakan bahwa Shakur sempat menyampaikan keinginannya untuk rehat dari ring sampai akhir tahun ini atau awal 2026 demi memulihkan cederanya.
Incar Lawan Besar: Gervonta Davis atau Conor Benn
Menurut Turki, Shakur saat ini membidik duel impian melawan Gervonta “Tank” Davis. Tapi kalau itu tidak terwujud, nama lain seperti Conor Benn juga masuk radar. Pertarungan melawan Benn akan sangat menarik karena Shakur harus naik ke kelas welter (66,6 kg), menghadapi petinju dengan pukulan keras.
Turki bilang:
“Dia bilang ke saya, ‘Turki, aku mau istirahat dulu. Mungkin akhir tahun ini atau awal 2026 aku siap. Aku bareng kamu.’ Saya bilang ke dia, ‘Kalau begitu, lawan berikutnya harus besar. Gak ada lagi lawan pemanasan. Kita cari yang seru!’”
Cedera Kronis yang Bikin Karier Dipertaruhkan
Sayangnya, cedera tangan Shakur disebut sudah kronis. Artinya, ini bisa jadi masalah jangka panjang yang akan terus membayangi kariernya ke depan, kecuali dia ambil langkah besar seperti operasi.
Fakta bahwa dia tetap nekat bertarung demi bayaran USD7 juta (sekitar Rp114 miliar) menunjukkan betapa pentingnya laga itu buat dia. Tapi kalau dibiarkan, cederanya bisa makin parah, apalagi kalau dia terus melawan petinju kuat.
Gaya Bertarung yang Berubah, Kritik dan Tekanan Fans
Dalam laga melawan Zepeda, Shakur tampil lebih agresif dari biasanya. Hal ini bukan tanpa alasan. Turki sendiri mengaku sudah “menekan” Shakur selama tiga bulan agar lebih menarik saat tampil di ring. Fans pun sudah bosan melihat gaya bertarung "Tom and Jerry" ala Shakur—bergerak terus, hindari kontak, dan main aman.
Namun, perubahan gaya ini bisa jadi karena lawan kali ini (Zepeda) bukan tipe petinju dengan pukulan keras. Coba lawannya seperti Raymond Muratalla, Conor Benn, atau Abdullah Mason, belum tentu Shakur berani berdiri diam di tali ring selama 12 ronde.
Siapa Lawan Shakur Berikutnya?
Jika duel lawan Gervonta Davis terlalu sulit diwujudkan karena masalah pribadi “Tank”, maka nama-nama seperti:
- Conor Benn
- Raymond Muratalla
- Floyd Schofield
- Abdullah Mason
- Andy Cruz
… bisa jadi opsi realistis untuk Shakur. Turki juga menegaskan bahwa mereka gak mau pertarungan pemanasan lagi. Lawan berikutnya harus petarung top dengan risiko tinggi dan hype besar.
Penutup: Shakur Masih Punya Magis, Tapi Waktu Tidak di Pihaknya
Shakur Stevenson, meskipun masih muda di usia 28 tahun, mulai terlihat kelelahan dan kehilangan aura tajamnya seperti saat menang lawan Jamel Herring di 2021. Kalau ingin tetap relevan, ia harus menang besar dalam laga berikutnya—entah itu melawan Benn, Davis, atau siapa pun yang sanggup mengangkat pamor dan dompetnya.