Daftar Mata Uang Asia, Lengkap dengan Pengertian dan Pecahannya
adalah benua terbesar dan terpadat di dunia, mencakup sekitar 30% dari total luas daratan Bumi. Wilayah ini membentang dari Turki di barat hingga Jepang di timur, dan dari Rusia di utara hingga Indonesia di selatan. Asia dikenal dengan keragaman budaya, bahasa, dan sejarahnya yang kaya, serta memiliki beberapa peradaban tertua di dunia.
Benua Asia terdiri dari 49 negara yang diakui secara internasional, dengan beberapa wilayah yang masih diperdebatkan statusnya. Negara-negara terbesar di Asia berdasarkan luas wilayah meliputi Rusia (bagian Asia), China, India, dan Kazakhstan. Sementara itu, negara-negara dengan populasi terbesar di benua ini adalah China, India, Indonesia, dan Pakistan.
Asia dapat dibagi menjadi beberapa sub-wilayah, termasuk Asia Timur (seperti China, Jepang, Korea), Asia Tenggara (seperti Indonesia, Thailand, Vietnam), Asia Selatan (seperti India, Pakistan, Bangladesh), Asia Tengah (seperti Kazakhstan, Uzbekistan), dan Asia Barat atau Timur Tengah (seperti Arab Saudi, Iran, Turki).
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai daftar mata uang Asia dan nilai tukarnya terhadap Indonesia yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (10/9/2024).
1. Asia Tenggara
a. Mata Uang Indonesia
Alat tukar resmi Republik Indonesia adalah Rupiah. Dalam transaksi finansial global, Rupiah diidentifikasi dengan kode IDR. Evolusi Rupiah sebagai mata uang nasional memiliki lintasan sejarah yang kompleks. Menurut catatan resmi Kementerian Keuangan RI, pada periode awal kemerdekaan tahun 1945, Indonesia menggunakan beragam alat tukar termasuk uang De Javasche Bank, mata uang peninggalan Hindia Belanda, dan mata uang era pendudukan Jepang. Setelah melalui berbagai fase transisi, Bank Indonesia akhirnya menerbitkan uang kertas dan logam Rupiah secara resmi, sesuai dengan mandat Undang-Undang Bank Indonesia Nomor 13 Tahun 1968. Sejak saat itu, Rupiah telah mengalami berbagai perubahan desain dan denominasi untuk mencerminkan perkembangan ekonomi dan teknologi.
b. Mata Uang Singapura
Republik Singapura mengadopsi Dolar Singapura sebagai alat pembayaran sah, yang dikenal dengan kode internasional SGD. Mata uang ini secara resmi diperkenalkan pada tahun 1967, menandai kemandirian moneter negara pulau tersebut. Uang kertas Dolar Singapura dicetak dalam beragam denominasi, meliputi: S$2, S$5, S$10, S$20, S$25, S$50, S$100, S$1.000, dan S$10.000. Setiap denominasi memiliki desain unik yang menampilkan ikon-ikon penting Singapura, mencerminkan kekayaan budaya dan pencapaian negara tersebut. Selain itu, Singapura juga menerbitkan uang logam dalam berbagai pecahan untuk melengkapi sistem moneternya.
c. Mata Uang Malaysia
Ringgit berfungsi sebagai mata uang resmi Malaysia dengan kode internasional MYR. Alat tukar ini diperkenalkan pada tahun 1967, menggantikan Dolar Malaysia yang sebelumnya berlaku. Transisi dari Dolar ke Ringgit merupakan bagian dari upaya Malaysia untuk menegaskan identitas nasionalnya pasca kemerdekaan. Ringgit telah mengalami beberapa kali pembaruan desain dan fitur keamanan untuk mencegah pemalsuan dan mencerminkan perkembangan teknologi perbankan modern.
d. Mata Uang Thailand
Sementara itu, Kerajaan Thailand menggunakan Baht sebagai mata uang nasional, yang diidentifikasi dengan kode THB dalam transaksi internasional. Akar sejarah Baht dapat ditelusuri hingga tahun 1897, ketika mata uang ini ditetapkan sebagai alat pembayaran resmi Thailand, menggantikan berbagai bentuk mata uang perak tradisional seperti Baht Thai, Tak, dan Salung. Penetapan Baht sebagai mata uang tunggal merupakan bagian dari reformasi modernisasi Thailand di bawah pemerintahan Raja Chulalongkorn (Rama V). Sejak saat itu, Baht telah menjadi simbol stabilitas ekonomi Thailand dan mengalami berbagai perubahan desain yang mencerminkan evolusi kerajaan.