BACA BERITA

Dampak Ekonomi di Korea Selatan Pasca Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol

Author: matauang Category: Keuangan
Matauang.com, Jakarta - Bursa saham Korea Selatan menguat untuk sesi keempat berturut-turut pada Jumat, 13 Desember 2024 di tengah harapan bahwa ketidakpastian politik akan mereda setelah pemungutan suara pemakzulan presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di parlemen . Hal ini menyusul kegagalan pemungutan suara seminggu sebelumnya.

Dikutip dari Reuters , Pemimpin Partai Demokrat Lee mengatakan masalah yang paling mendesak adalah kemerosotan konsumsi yang disebabkan oleh melemahnya permintaan domestik dan berkurangnya peran fiskal pemerintah. Ia menyerukan pembentukan Dewan Stabilitas Nasional untuk Pemerintahan yang terdiri dari pemerintah dan parlemen untuk membahas keuangan, ekonomi, dan mata pencaharian publik.

"Untuk mengatasi hal ini, saya yakin perlu segera membahas anggaran tambahan," kata Lee seperti dikutip Reuters .

Lee menambahkan bahwa anggaran tambahan dapat mencakup pendanaan untuk mendukung usaha kecil dan investasi terkait dengan kecerdasan buatan dan infrastruktur untuk mencoba mengatasi kekurangan energi.

Parlemen, yang dikendalikan oleh partai Lee, meloloskan RUU anggaran 2025 senilai 673,3 triliun won ($470,6 miliar) pada hari Selasa yang memangkas usulan pemerintah sebesar 677,4 triliun won, tanpa mencapai kesepakatan dengan Partai Kekuatan Rakyat pimpinan Yoon dan pemerintah. Secara hukum, parlemen tidak dapat menambah anggaran pemerintah, dan pada saat itu Partai Demokrat mengatakan anggaran tambahan mungkin diperlukan untuk mengatasi pengeluaran untuk mata pencaharian masyarakat.

Partai tersebut mengatakan pemotongan tersebut sebagian besar dilakukan pada dana cadangan pemerintah, biaya bunga, dan dana yang dialokasikan untuk kantor kepresidenan, jaksa penuntut, dan auditor untuk operasi rahasia. Pemerintah menuduh parlemen menunda proyek-proyek untuk usaha kecil dengan pemotongan tersebut. Kebuntuan anggaran menjadi salah satu alasan Yoon memberlakukan darurat militer.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol sebelumnya dimakzulkan oleh Majelis Nasional pada Sabtu, 14 Desember 2024. Ia dimakzulkan setelah memberlakukan darurat militer yang hanya berlangsung selama enam jam.

Usulan pemakzulan disetujui karena sedikitnya 12 anggota Partai Kekuatan Rakyat pimpinan Yoon, yang menguasai 192 kursi di majelis nasional beranggotakan 300 orang, bergabung dengan partai oposisi, yang menguasai 192 kursi di majelis nasional beranggotakan 300 orang, memenuhi ambang batas dua pertiga yang dibutuhkan. Jumlah anggota parlemen yang mendukung pemakzulan adalah 204, dengan 85 menentang, tiga abstain, dan delapan suara tidak sah.