Pada 2025, pengumuman bahwa Danantara akan mengambil alih pengelolaan seluruh aset milik beberapa perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) menggema di berbagai kalangan. Langkah strategis ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat daya saing perusahaan milik negara di pasar global. Seiring dengan rencana besar ini, banyak pihak yang bertanya-tanya mengenai respons dari berbagai perusahaan BUMN yang terlibat. Berikut adalah gambaran terkait bagaimana empat perusahaan BUMN memberikan tanggapan terhadap kebijakan ini.
1. PT Pertamina (Persero)
Sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia, PT Pertamina menyambut baik rencana Danantara untuk mengelola aset-aset negara secara lebih efisien. Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menyatakan bahwa Pertamina percaya langkah ini akan membuka peluang untuk mengoptimalkan potensi energi yang dimiliki perusahaan. Selain itu, melalui pengelolaan aset yang lebih terintegrasi, Pertamina berharap dapat mempercepat pembangunan infrastruktur energi nasional dan meningkatkan kontribusi perusahaan terhadap perekonomian Indonesia.
"Sebagai bagian dari komitmen kami untuk mendukung visi pemerintah dalam pengelolaan sumber daya alam, kami siap berkolaborasi dengan Danantara untuk memastikan keberlanjutan dan efisiensi pengelolaan aset energi di Indonesia," ujarnya dalam sebuah konferensi pers.
2. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Bagi PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom), yang bergerak di sektor telekomunikasi dan teknologi digital, langkah Danantara juga dianggap sebagai upaya yang strategis dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan infrastruktur digital negara. Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengungkapkan bahwa Telkom melihat potensi besar dalam kolaborasi ini, terutama dalam hal pengelolaan aset teknologi dan digital.
"Ini merupakan kesempatan untuk memperkuat infrastruktur telekomunikasi yang dapat mendukung transformasi digital di Indonesia. Telkom siap untuk bersinergi dalam pengelolaan aset bersama Danantara," katanya.
3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Bank Mandiri sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, memberikan respons yang positif terhadap kebijakan pengelolaan aset oleh Danantara. Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengungkapkan bahwa mereka siap untuk beradaptasi dan bekerja sama dalam mewujudkan pengelolaan aset yang lebih efisien dan terintegrasi.
"Kami mendukung penuh upaya Danantara dalam merestrukturisasi pengelolaan aset negara. Sebagai bank yang mendukung pengembangan sektor keuangan negara, kami percaya langkah ini akan memperkuat posisi ekonomi Indonesia secara keseluruhan," jelas Darmawan.
4. PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Di sektor transportasi, PT Kereta Api Indonesia (KAI) juga menyampaikan pandangannya terkait pengelolaan aset oleh Danantara. Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menyatakan bahwa pengelolaan aset yang lebih terorganisir akan meningkatkan kualitas layanan publik dan mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi. Dengan adanya Danantara sebagai pengelola aset, KAI berharap akan lebih fokus pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
"KAI siap untuk berkolaborasi dengan Danantara dalam pengelolaan aset-aset transportasi yang kami miliki, dengan tujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan perjalanan bagi masyarakat," ujarnya.
Langkah Danantara dalam mengambil alih pengelolaan aset milik beberapa perusahaan BUMN ini dipandang sebagai sebuah upaya yang strategis untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor-sektor kunci ekonomi Indonesia. Respons yang diberikan oleh perusahaan-perusahaan BUMN seperti Pertamina, Telkom, Bank Mandiri, dan KAI menunjukkan kesiapan untuk bekerja sama demi kemajuan bangsa. Kolaborasi yang terjalin diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan, menciptakan sistem pengelolaan yang lebih transparan dan profesional, serta meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat.