BACA BERITA

Dedi Mulyadi Sentil PTPN soal Banjir di Puncak: Fokus Wisata atau Perkebunan?

Author: matauang Category: Politik
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespons banjir yang terjadi di kawasan Puncak, Bogor. Dalam pernyataannya, ia menyindir PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang dinilainya kerap mengalihfungsikan lahan perkebunan menjadi tempat rekreasi, yang menurutnya menjadi salah satu penyebab banjir.

"Itu terjadi karena PTPN mengubah peruntukan lahan dari area perkebunan menjadi area rekreasi," ujar Dedi, dikutip dari Detik20, Selasa (4/3).

Menurutnya, alih fungsi lahan tersebut menyebabkan maraknya pembangunan di kawasan yang seharusnya berfungsi sebagai daerah resapan air. "Di area rekreasi itu dibangun banyak bangunan, seperti yang terjadi di Ciater, Ciwidey, dan sekarang di Puncak," imbuhnya.

Dedi pun menyayangkan kebijakan PTPN yang lebih berfokus pada pengembangan wisata ketimbang mempertahankan fungsi perkebunan. Ia bahkan menyarankan agar nama PTPN diubah menjadi PT Pariwisata.

"Ini kan aneh, namanya PT Perkebunan, tapi justru mengalihfungsikan lahan perkebunan menjadi area pembangunan. Menurut saya, PTPN sebaiknya diganti jadi PT Pariwisata," ujarnya.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak PTPN terkait pernyataan Dedi Mulyadi. CNNIndonesia.com masih berupaya menghubungi pihak terkait untuk mendapatkan klarifikasi.

Sementara itu, banjir akibat hujan deras juga melanda sejumlah wilayah di Jawa Barat hingga Jakarta. Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan status tanggap darurat bencana hingga 17 Maret 2025.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sebanyak 16 kecamatan di Kabupaten Bogor terdampak bencana dalam satu hari. Dari 16 kecamatan tersebut, tercatat ada 28 desa yang mengalami dampak.

Bencana yang terjadi meliputi banjir, tanah longsor, angin kencang, dan laporan orang hanyut. Kejadian ini terjadi pada Minggu (2/3).