BACA BERITA

Dedolarisasi, Negara-negara BRICS Akan Luncurkan Sistem Keuangan Independen

Author: matauang Category: Keuangan
Negara-negara BRICS—Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan—sedang mempersiapkan langkah besar dalam mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS dalam transaksi internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, wacana tentang dedolarisasi atau pengurangan dominasi dolar AS di pasar global semakin mengemuka, dan kini negara-negara BRICS berencana untuk meluncurkan sistem keuangan independen yang dapat menjadi alternatif bagi sistem moneter global yang selama ini dikuasai oleh dolar AS.

Sistem keuangan ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam perdagangan internasional dan penyelesaian transaksi keuangan global. Langkah ini bukan hanya sekadar reaksi terhadap ketegangan geopolitik yang meningkat atau kebijakan moneter Amerika Serikat, tetapi juga upaya untuk menciptakan sistem finansial yang lebih inklusif dan stabil, yang dapat memperkuat posisi ekonomi negara-negara berkembang.

Ada beberapa alasan mengapa negara-negara BRICS ingin mengurangi ketergantungan pada dolar AS:

  1. Ketegangan Geopolitik dan Sanksi Ekonomi: Negara-negara BRICS merasa bahwa ketergantungan pada dolar AS membuat mereka rentan terhadap kebijakan moneter dan politik AS, termasuk sanksi ekonomi yang dapat diberlakukan dengan cepat dan efektif.

  2. Volatilitas Dolar: Perubahan nilai tukar dolar AS dapat memengaruhi kestabilan ekonomi negara-negara berkembang, terutama yang memiliki utang dalam dolar.

  3. Peningkatan Daya Saing Mata Uang Lokal: Negara-negara BRICS berusaha memperkuat mata uang lokal mereka dan meningkatkan penggunaan mata uang yang lebih stabil untuk transaksi perdagangan dan investasi internasional.

  4. Globalisasi dan Multipolaritas Ekonomi: Dengan meningkatnya peran negara-negara seperti China dan India di ekonomi global, ada dorongan untuk menciptakan alternatif untuk sistem keuangan yang lebih menguntungkan negara-negara berkembang.

Rencana Sistem Keuangan Independen BRICS

Sebagai bagian dari upaya dedolarisasi ini, negara-negara BRICS berencana meluncurkan sistem keuangan independen yang akan mencakup beberapa inisiatif utama:

  1. Mata Uang Cadangan Baru
    Salah satu langkah yang paling menarik dalam rencana BRICS adalah kemungkinan untuk meluncurkan mata uang cadangan alternatif yang dapat digunakan untuk transaksi internasional. Meskipun rincian lebih lanjut belum diumumkan, beberapa laporan menunjukkan bahwa negara-negara BRICS dapat menggunakan mata uang mereka sendiri, atau bahkan menciptakan mata uang digital berbasis teknologi blockchain yang didukung oleh negara-negara anggota.

  2. China, dengan mata uang digital yuan-nya yang terus berkembang, memainkan peran penting dalam inisiatif ini. Penggunaan mata uang digital dapat mengurangi ketergantungan pada dolar dan mempercepat transaksi antarnegara.

  3. Penggunaan Mata Uang Lokal untuk Perdagangan
    Salah satu langkah yang lebih praktis adalah memperkuat penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan antara negara-negara BRICS. Beberapa negara anggota BRICS, seperti China dan India, sudah mulai melakukan perdagangan dengan menggunakan mata uang lokal mereka (Renminbi dan Rupee) daripada mengandalkan dolar AS. Inisiatif ini dapat mempercepat transisi menuju sistem keuangan yang lebih independen.

  4. BRICS Payment System (Sistem Pembayaran BRICS)
    Untuk mendukung perdagangan dengan mata uang lokal, BRICS juga berencana mengembangkan sistem pembayaran alternatif yang dapat digunakan untuk mentransfer dana antara negara-negara anggota. Hal ini akan mengurangi ketergantungan pada sistem pembayaran internasional yang dikendalikan oleh negara-negara Barat, seperti SWIFT. Sistem pembayaran BRICS yang baru ini bertujuan untuk mempermudah transaksi dan mengurangi biaya yang terkait dengan penggunaan mata uang asing.

Rencana negara-negara BRICS untuk meluncurkan sistem keuangan independen merupakan langkah signifikan dalam upaya mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan menciptakan alternatif untuk sistem moneter global yang lebih inklusif dan stabil. Jika berhasil, dedolarisasi ini dapat membawa dampak besar bagi ekonomi global, memperkuat daya saing negara-negara berkembang, dan mengurangi dominasi AS dalam pasar keuangan internasional. Meskipun tantangan besar menanti, inisiatif ini mencerminkan perubahan besar dalam cara negara-negara berkembang melihat peran mereka di dunia ekonomi global.