BACA BERITA
Dolar AS Tergelincir setelah Ganyang 6 Mata Uang Utama Dunia
Author: matauang
Category: Keuangan
Dolar Amerika Serikat (AS) tergelincir pada penutupan perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), setelah kemarin sukses membuat enam mata uang dunia takluk.
Mengutip Xinhua, Kamis, 5 Juni 2025, indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,45 persen menjadi 98,786.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1421 dari USD1,1375 pada sesi sebelumnya. Pound Inggris bertambah menjadi USD1,3558 dari USD1,3525 pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 142,81 yen Jepang, lebih rendah dari 143,91 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8178 franc Swiss dari 0,8238 franc Swiss.
Mata uang Negeri Paman Sam tersebut juga turun menjadi 1,3665 dolar Kanada dari 1,3716 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 9,5725 kronor Swedia dari 9,6231 kronor Swedia.
Tantangan ekonomi AS
Adapun, permintaan yang menurun untuk aset berdenominasi dolar AS mendorong greenback melemah dalam beberapa bulan mendatang, karena meningkatnya kekhawatiran tentang defisit dan utang federal AS.
Kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang tidak menentu, bersama dengan DPR yang baru-baru ini meloloskan pemotongan pajak dan RUU belanja yang akan menambah USD3,3 triliun ke tumpukan utang yang sudah sangat besar sebesar USD36,2 triliun, membuat banyak investor khawatir.
Hasil obligasi jangka panjang juga telah melonjak karena meningkatnya premi jangka, kompensasi untuk memegang utang dengan durasi lebih panjang, yang menyebabkan banyaknya arus keluar aset dan penurunan dolar hampir 10 persen terhadap sekeranjang mata uang utama (DXY, sejak pertengahan Januari.
Meningkatnya ketidakpastian dari tingginya ekspektasi inflasi AS, mendekati level tertingginya dalam empat dekade, juga secara efektif telah membatasi gerak Fed untuk sementara waktu meskipun pasar masih memperkirakan dua kali pemangkasan lagi tahun ini.
Mengutip Xinhua, Kamis, 5 Juni 2025, indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,45 persen menjadi 98,786.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1421 dari USD1,1375 pada sesi sebelumnya. Pound Inggris bertambah menjadi USD1,3558 dari USD1,3525 pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 142,81 yen Jepang, lebih rendah dari 143,91 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,8178 franc Swiss dari 0,8238 franc Swiss.
Mata uang Negeri Paman Sam tersebut juga turun menjadi 1,3665 dolar Kanada dari 1,3716 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 9,5725 kronor Swedia dari 9,6231 kronor Swedia.
Tantangan ekonomi AS
Adapun, permintaan yang menurun untuk aset berdenominasi dolar AS mendorong greenback melemah dalam beberapa bulan mendatang, karena meningkatnya kekhawatiran tentang defisit dan utang federal AS.
Kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang tidak menentu, bersama dengan DPR yang baru-baru ini meloloskan pemotongan pajak dan RUU belanja yang akan menambah USD3,3 triliun ke tumpukan utang yang sudah sangat besar sebesar USD36,2 triliun, membuat banyak investor khawatir.
Hasil obligasi jangka panjang juga telah melonjak karena meningkatnya premi jangka, kompensasi untuk memegang utang dengan durasi lebih panjang, yang menyebabkan banyaknya arus keluar aset dan penurunan dolar hampir 10 persen terhadap sekeranjang mata uang utama (DXY, sejak pertengahan Januari.
Meningkatnya ketidakpastian dari tingginya ekspektasi inflasi AS, mendekati level tertingginya dalam empat dekade, juga secara efektif telah membatasi gerak Fed untuk sementara waktu meskipun pasar masih memperkirakan dua kali pemangkasan lagi tahun ini.
