BACA BERITA

Harga Minyak Mentah Fluktuatif Efek Konflik Suriah dan Ekonomi China

Author: matauang Category: Keuangan
Jakarta, matauang.com Indonesia -- Harga minyak mentah dunia bervariasi pada perdagangan Senin (9/12) dalam dua acuan global.

Kondisi ini terjadi karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah tetapi diimbangi dengan kekhawatiran permintaan minyak turun.

Mengutip Reuters, minyak mentah berjangka Brent turun tipis 1 sen menjadi US$71,11 per barel. Sementara, minyak mentah West Texas Intermediate AS (WTI AS) justru naik 1 sen menjadi US$67,21 per barel.

Harga acuan Brent anjlok 2,5 persen pada minggu lalu, sementara WTI AS turun 1,2 persen.

Kenaikan harga minyak yang dipicu meningkatnya ketegangan di Timur Tengah usai pemberontak menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Tumbangnya Assad melenyapkan dinasti keluarga selama 50 tahun melalui serangan kilat oleh pemberontak ini menimbulkan kekhawatiran akan gelombang ketidakstabilan baru di Timur Tengah yang dilanda perang.

Namun, kenaikan harga itu berhasil direm proyeksi permintaan minyak dunia. China, sebagai konsumen minyak terbesar kedua, menunjukkan permintaan yang lemah.

Apalagi analis memproyeksikan akan terjadi surplus pasokan minyak mentah pada 2025 yang semakin menekan harga.

Saudi Aramco, eksportir minyak mentah terbesar dunia, menurunkan harga Januari 2025 untuk pembeli Asia ke level terendah sejak awal 2021 karena permintaan yang lemah dari importir utama Tiongkok.

Di sisi pasokan, meningkatnya jumlah rig minyak dan gas yang dikerahkan di Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu pun menunjukkan peningkatan produksi dari produsen minyak mentah terbesar di dunia. Situasi ini juga mendorong harga turun.