BACA BERITA

Indonesia Butuh Anggaran Tambahan Sebesar $6 Miliar untuk Percepat Program Makanan Gratis

Author: matauang Category: Tren
Matauang.com, Jakarta - Indonesia membutuhkan anggaran tambahan sebesar 100 triliun rupiah ($6,11 miliar) untuk memperluas program makanan bergizi gratis agar dapat menjangkau lebih dari seperempat penduduknya pada akhir tahun, kata kepala badan yang mengawasi program tersebut pada hari Jumat.

Dadan Hindayana mengatakan Presiden Prabowo Subianto sedang mempertimbangkan cara untuk menjangkau hampir 83 juta dari 280 juta penduduk Indonesia pada akhir tahun 2025, jauh lebih awal dari target awal tahun 2029.

Pasar keuangan di Indonesia telah menyuarakan kekhawatiran mengenai biaya program makanan gratis, yang menjadi inti kampanye pemilihan Prabowo tahun lalu, dan memperingatkan bahwa utang tambahan untuk mendanainya dapat merusak reputasi negara yang baru-baru ini diperoleh dengan susah payah terkait kehati-hatian fiskal.

Saat ini anggarannya mencapai 71 triliun rupiah, yang ditujukan untuk penyaluran makanan bagi 17,5 juta penerima, dengan desain penyaluran bertahap selama beberapa tahun.

Skema ini mulai dijalankan awal bulan ini untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil, dengan 570.000 mulut yang harus diberi makan pada hari pembukaannya.

"Kenapa Presiden gelisah? Karena banyak anak-anak yang belum mendapatkan bantuan pangan. Beliau berpikir untuk mempercepat prosesnya sehingga pada akhir 2025, 82,9 juta orang akan mendapatkan bantuan," kata Dadan kepada wartawan seusai bertemu dengan Prabowo.

Jika lembaganya memperoleh Rp100 triliun pada September, perluasan tersebut mungkin saja terjadi, katanya. Belum jelas apakah Prabowo telah menyetujui anggaran tambahan tersebut.

Sekitar 5 triliun rupiah di antaranya dapat didanai oleh pemerintah kota atau provinsi yang mengelola posisi fiskal yang baik, kata menteri dalam negeri Tito Karnavian.

Anggaran pemerintah tahun 2025 saat ini memiliki estimasi defisit 2,53% dari produk domestik bruto, di bawah batas hukum 3% dari PDB.

Keputusan Prabowo di menit-menit terakhir untuk membatalkan kenaikan pajak pertambahan nilai tahun lalu telah menghadirkan tantangan bagi pengelolaan fiskal.

Kementerian Keuangan mengatakan pihaknya memiliki kelebihan uang tunai sebesar 45,4 triliun rupiah dari tahun 2024 yang dapat digunakan untuk menutupi sebagian kesenjangan tahun ini.

Selama kampanye, Prabowo memperkirakan program sembako akan menelan biaya 450 triliun rupiah ($27,51 miliar) jika dilaksanakan sepenuhnya.