Jakarta,
matauang.com — Israel resmi melancarkan invasi ke Lebanon pada hari ini, Selasa (1/10), dengan mengerahkan serangan darat dan udara di wilayah perbatasan. Laporan dari Aita Al Shaab, kota perbatasan di Lebanon, mengungkapkan adanya ledakan besar dan suara helikopter yang mengitari wilayah tersebut. Warga setempat juga melaporkan keberadaan drone yang terus berputar di atas kepala mereka.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa invasi ini ditujukan untuk menyerang target Hizbullah yang terletak di desa-desa perbatasan, yang dianggap sebagai ancaman langsung terhadap warga Israel di bagian utara negara itu. IDF juga menjelaskan bahwa serangan ini adalah operasi terbatas yang melibatkan Angkatan Udara dan artileri, yang mendukung pasukan darat dengan serangan presisi.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyatakan bahwa fase baru dari operasi militer ini akan segera dimulai. Gallant menegaskan bahwa tujuan utama dari invasi ini adalah untuk memastikan warga Israel utara, yang terpaksa mengungsi karena ketegangan di perbatasan, dapat kembali dengan aman ke rumah mereka.
Dalam dua pekan terakhir, Israel intensif melancarkan serangan udara ke Lebanon, menyebabkan sekitar 1.000 orang tewas dan jutaan lainnya terpaksa mengungsi. Serangan ini semakin intensif setelah pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, tewas dalam salah satu serangan Israel.
Invasi ini terjadi di tengah gempuran Israel yang masih berlangsung di Palestina, di mana lebih dari 42.000 orang dilaporkan tewas dan jutaan warga lainnya kehilangan tempat tinggal akibat serangan tanpa henti.