MATAUANG.COM - Seorang pemuda selamatkan bocah hanyut di sungai pakai senar pancing viral di media sosial.
Aksinya pun menuai reaksi dari warganet bahkan tak sedikit mengusulkan pemuda tersebut diberikan reward atas aksi heroiknya.
Berkat kesigapannya, nyawa seorang bocah yang hanyut di Sungai Brantas itu berhasil diselamatkan.
Adapun aksi penyelamatan dramatis itu terjadi di Kediri, Jawa Timur.
Sosok penyelamat bocah hanyut itu adalah Ivan Azizi (20), pemuda warga Desa Tambibendo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri.
Ia berhasil menyelamatkan Hafid Haekal Dafa (11) warga Desa Sukoanyar, Kecamatan Mojo.
Penyelamatan itu terekam kamera hingga beredar luas di media sosial.
Ivan menyelamatkan Hafid pakai senar pancing miliknya.
Melansir Kompas.com, Ivan menceritakan, peristiwa itu bermula saat dia bersama seorang rekannya berangkat dari rumah hendak memancing di Sungai Brantas, pada Selasa (29/10/2024) siang.
Pemancing yang menggunakan jenis pancing tembak atau paser tersebut akhirnya tiba di tepi Sungai Brantas wilayah Desa Sukoanyar, Kecamatan Mojo, sekitar pukul 13.00 WIB.
Belum lama keduanya memancing, bahkan belum ada satu pun ikan yang tertangkap, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh teriakan histeris anak-anak dari bagian hulu sungai.
“Ada dua anak yang teriak-teriak kenceng kayak panik gitu sambil lari di pinggir sungai,” ujar Ivan kepada Kompas.com, Selasa malam.
Saat posisi kedua anak tersebut semakin dekat, Ivan baru menyadari, kedua bocah tersebut sedang mengikuti seorang rekannya yang hanyut di tengah sungai.
Kondisi itu sontak membuat Ivan terpaku.
Dia kaget sekaligus takut. Juga kalut dengan pikirannya sendiri.
Untuk menolongnya dengan cara turut mencebur pun tak mungkin dilakukannya.
Sebeb itu tentu sangat membahayakan diri sendiri.
“Sebab Sungai Brantas itu kan dalam. Arusnya juga sangat deras banget,” ujar Ivan.
Untungnya pada momentum yang sangat cepat itu Ivan segera tersadar.
Dia lantas menggunakan pancing paser yang dibawanya untuk menolong bocah itu.
Moncong paser tersebut segera diarahkannya beberapa meter bagian depan Hafid lalu ditembakkannya.
Dengan harapan, tali senarnya yang masih terhubung dengan tembak pasernya.
Dia meyakini pasernya tersebut cukup kuat menarik tubuh Hafid karena daya kekuatan tali senarnya mencapai 100 kilogram.
Upayanya berjalan sesuai rencana.
Ivan lantas berteriak terus menerus memberi arahan kepada Hafid agar menjangkau tali tersebut.
Hingga akhirnya, Hafid yang juga berjuang sekuat tenaga itu berhasil menggapai tali tersebut dan perlahan tertahan dari derasnya arus.
Lalu sedikit demi sedikit bisa menepi.
Namun, dia tidak lantas bisa segera naik ke daratan karena kondisinya sudah lemas.
Ivan yang masih mengendalikan tali senar dan menjaganya agar tidak sampai terputus..
Segera meminta rekan Hafid untuk membantunya menarik ke daratan.
“Akhirnya bocahnya bisa keluar dari sungai,” ujar Ivan.
Setelah itu, Ivan meminta Hafid untuk beristirahat sebentar untuk memulihkan tenaga sebelum diantarkannya pulang ke rumah.
Namun bocah tersebut menolak diantar pulang, karena khawatir dimarahi orangtuanya.
Sehingga Ivan hanya mengantar sampai jalan raya saja.
Lalu pada malam harinya, masih kata Ivan, orangtua Hafid mendatangi rumahnya untuk menyampaikan rasa terimakasihnya.
Kondisi Hafid juga sudah sehat dan bisa beraktivitas seperti sedia kala.