BACA BERITA

Kamboja Tidak Memiliki Jet Tempur? Strategi Darat Ini Bikin Thailand Gelisah

Author: matauang Category: Politik
Dalam konflik perbatasan antara Kamboja dan Thailand, kekuatan militer Kamboja lebih banyak bergantung pada sistem pertahanan darat yang inovatif dan tersembunyi, mengingat mereka tidak dilengkapi dengan armada jet tempur modern. Strategi ini terbukti mampu membuat pasukan Thailand merasa terancam dan kesulitan dalam melakukan serangan udara.

Menurut laporan dari International Institute for Strategic Studies (IISS), Kamboja mengembangkan berbagai sistem pertahanan rahasia yang ditempatkan di area perbatasan, termasuk ranjau anti-tank, jaringan terowongan bawah tanah, dan bunker tersembunyi di hutan. Semua ini dirancang untuk menjaga wilayah mereka dari serangan udara dan menimbulkan hambatan signifikan bagi pasukan musuh.

Ranjau dan Sistem Anti-Pesawat Sederhana Tapi Efektif

Berdasarkan data terbaru dari Landmine Monitor 2025, Kamboja telah menanam lebih dari 2.000 ranjau anti-tank dan anti-personel di sekitar wilayah yang disengketakan, seperti di sekitar kuil Ta Moan Thom dan Preah Vihear. Ranjau ini berfungsi sebagai penghalang utama, memperlambat pergerakan kendaraan dan membahayakan pasukan yang melintasinya.

Jaringan Terowongan Strategis

Selain itu, Kamboja membangun jaringan terowongan bawah tanah sepanjang sekitar 2 kilometer di wilayah hutan dekat perbatasan. Terowongan ini digunakan untuk keperluan taktis dan perlindungan dari serangan udara, memungkinkan tentara untuk bersembunyi dan melakukan gerakan kejutan. Citra satelit terbaru menunjukkan adanya delapan pintu masuk baru ke jaringan terowongan ini.

Bunker dan Pos Tersembunyi di Alam Bebas

Bunker-bunker rahasia yang disamarkan dengan daun dan material alami lainnya menjadi bagian dari pertahanan mereka. Berdasarkan laporan media lokal dan sumber pertahanan, bunker ini dibangun di daerah-daerah yang sulit dideteksi, seperti di lereng bukit dan daerah semak lebat. Mereka juga memanfaatkan gua-gua alami sebagai tempat persembunyian dan pos penembak jitu.

Perangkap Darat yang Mematikan

Pengamat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa mengonfirmasi keberadaan perangkap sederhana namun mematikan, seperti pasak bambu runcing, jebakan kawat, dan jerat di jalur pejalan kaki dan area strategis lainnya. Peralatan ini telah menyebabkan kerusakan pada kendaraan lapis baja dan memperlambat pergerakan patroli, memberi waktu lebih banyak bagi pasukan pertahanan.

Partisipasi Warga dan Informasi Dini

Selain itu, warga desa di sekitar perbatasan turut berperan sebagai mata-mata alami. Mereka sering memberikan informasi penting tentang pergerakan pasukan Thailand, yang membantu tentara Kamboja untuk bersembunyi atau melakukan serangan mendadak. Namun, strategi ini juga membawa risiko terhadap warga sipil karena potensi bahaya dari ranjau dan baku tembak.

Meski tanpa kekuatan udara yang besar, Kamboja telah mengembangkan taktik pertahanan darat yang canggih dan tersembunyi untuk membendung agresi dari Thailand. Sistem ini meningkatkan biaya dan risiko bagi pasukan musuh, serta memperkuat posisi mereka di wilayah perbatasan.