Matauang.com - Rupiah terkoreksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah risiko geopolitik perihal terancam batalnya genjatan senjata Israel-Hamas.
Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah tipis 0,03% di angka Rp16.360/US$ pada hari ini, Jumat (17/1/2025). Sedangkan secara mingguan, rupiah terpantau terkoreksi sebesar 1,11%.
Sementara indeks dolar AS/DXY pada pukul 15:00 WIB naik 0,19% di angka 109,16. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin (16/1/2025) yang berada di angka 108,96.
Tertekannya rupiah pada hari ini tak lepas dari situasi di Timur Tengah yang kurang kondusif.
Kabar gencatan senjata Israel dan Hamas di Gaza yang terancam batal. Ini karena kabinet Israel masih akan memberikan suara pada Jumat (17/1/2025) mengenai kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pembebasan sandera.
Dua anggota kabinet telah menyuarakan penentangan terhadap gencatan senjata. Di mana Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben Gvir mengancam keluar dari pemerintahan jika menyetujui kesepakatan.
Di sisi lain kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu Kamis, menuduh Hamas mengingkari beberapa bagian perjanjian perdamaian, meski hamas mengatakan "tidak ada dasar" untuk tuduhan Israel. Netanyahu bahkan berjanji menunda pemungutan suara kabinet hingga masalah tersebut ditangani.
Serangan terbaru Israel juga makin gencar membombardir Gaza kemarin dan menyebabkan puluhan orang tewas. Militer Zionis mengatakan telah menyerang 50 target di seluruh wilayah itu selama 24 jam.