BACA BERITA

Langka! Pertama dalam 4 Tahun, MATAUANG Rupiah Bisa Terbang Sekencang Ini

Author: matauang Category: Keuangan
Matauang.com - Sepanjang pekan ini rupiah masih bergerak di zona penguatan dan bertahan di level terkuatnya sejak awal tahun.

Melansir data Refinitiv, akhir pekan ini, rupiah ditutup melemah 0,26% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke posisi Rp15.450/US$.

Depresiasi pada akhir pekan berbanding terbalik dengan penguatan selama dua hari sebelumnya. Namun, rupiah masih mempertahankan level terkuat sejak awal tahun.

Dalam basis mingguan, tren penguatan juga masih berlanjut dengan apresiasi 0,23% dan menandai rupiah bergerak di zona hijau selama lima pekan beruntun.

Pelemahan secara harian disinyalir karena tekanan terhadap indeks dolar AS (DXY) yang terpantau naik selama tiga hari beruntun. Pada akhir pekan ini, DXY berakhir di 101,69 dan sudah naik nyaris 1% dalam sepekan.

Penguatan DXY menyusul data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan, ditambah belanja konsumen naik.

Ekonomi Amerika Serikat meningkat pada tingkat tahunan 3,0% pada kuartal terakhir, direvisi naik dari tingkat 2,8% yang dilaporkan bulan lalu, menurut Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan dalam estimasi kedua PDB kuartal kedua pada hari Kamis. Perekonomian tumbuh pada kecepatan 1,4% pada kuartal pertama.

Belanja konsumen, yang mencakup lebih dari dua pertiga ekonomi, meningkat pada tingkat 2,9% yang direvisi naik. Sebelumnya dilaporkan tumbuh pada kecepatan 2,3%, dan sebagian didorong oleh upah. Itu mengimbangi penurunan peringkat investasi bisnis, sebagian besar perangkat lunak. Ekspor dan investasi inventaris swasta juga direvisi turun.

Inflasi cukup moderat, sehingga meningkatkan daya beli konsumen. Meski begitu, pada semalam ada rilis PCE AS yang keluar hasil lebih baik dari ekspektasi, potensi memberikan optimisme pada pelaku pelaku pasar yang potensi mendukung kebijakan pivot the Fed September mendatang secara soft landing.

Sebagai catatan, PCE Price Index pada Juli 2024 mengalami inflasi 2,5%, sama seperti bulan sebelumnya dan lebih baik dari ekspektasi pasar di 2,6%. Sementara dalam basis bulanan PCE price Index tumbuh 0,2%, sesuai ekspektasi pasar.

Pelaku pasar saat ini melihat prospek pemangkasan suku bunga pada bulan depan sudah semakin dekat. Hal ini masih bisa menjadi booster bagi rupiah untuk melanjutkan penguatan, lantaran penurunan suku bunga AS akan memacu dana asing kembali masuk ke emerging market, termasuk Indonesia.

Terbaik Sejak Pandemi

Penguatan rupiah sangat agresif selama Agustus 2024. Pada Agustus 2024, rupiah menguat 4,95% sebulan. Penguatan sebulan sebesar 4,95% belum pernah tercatat dalam empat tahun terakhir. Rekor penguatan terbaik sebulan yang dicatat rupiah sebelumnya adalah pada April 2020 yakni 9,05%. Pada periode tersebut rupiah menguat tajam setelah hancur lebuur yakni jatuh 13% lebih pada Maret 2020 atau saat pertama kali Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi global.