Matauang Dolar Amerika Serikat (AS) mencapai level terendah sejak awal tahun pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), karena investor bersiap menunggu Federal Reserve mulai menurunkan suku bunga dan aksi jual pada Agustus yang membuat pasar ketakutan pun mereda.
Mengutip Financial Times, Rabu, 21 Agustus 2024, indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,5 persen menjadi 101,38.
Mata uang AS telah jatuh 2,2 persen terhadap sekeranjang mata uang pesaingnya bulan ini, kembali ke level yang tidak terlihat sejak hari perdagangan pertama Januari, karena investor memperkirakan bank sentral AS akan memangkas suku bunga bulan depan.
Pelemahan dolar AS terjadi karena indeks saham S&P 500 telah pulih dari hampir semua kerugiannya sejak awal Agustus menyusul laporan pekerjaan AS yang lemah dan kekhawatiran akan resesi yang akan segera terjadi. Sejak saat itu, pasar yang lebih tenang dan data ekonomi yang lebih tahan lama telah mendorong investor kembali ke aset berisiko.
"Pasar sedang mencari soft landing dan pemangkasan suku bunga Fed yang berdampak negatif terhadap dolar," kata Kepala strategi valuta asing G10 di Bank of America, Athanasios Vamvakidis.
Cari petunjuk arah suku bunga Fed
Para investor kini menanti pidato ketua Fed Jerome Powell pada simposium Jackson Hole pada Jumat, saat ia diharapkan memberikan petunjuk mengenai arah suku bunga AS ke depannya.
Pasar memperkirakan penurunan suku bunga The Fed sebanyak tiga atau empat seperempat poin pada akhir tahun setelah angka penjualan ritel yang kuat memulihkan keyakinan resesi yang akan segera terjadi dapat dihindari.
Para pedagang telah bergegas memperkirakan penurunan suku bunga mendekati lima kali tahun ini setelah laporan pekerjaan yang lemah.