Dalam beberapa tahun terakhir, dunia telah menyaksikan pergeseran signifikan dalam geopolitik dan ekonomi global. Salah satu perdebatan yang semakin intens adalah mengenai dominasi mata uang dolar AS dalam perdagangan internasional. Negara-negara anggota BRICS—Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan—telah lama mempertimbangkan untuk menciptakan alternatif untuk dolar AS dalam transaksi global. Upaya ini kini semakin nyata dengan rencana mereka untuk meluncurkan mata uang BRICS atau sistem keuangan alternatif yang dapat menantang dominasi dolar AS. Lantas, bagaimana sebenarnya mata uang BRICS ini bisa menjadi alternatif baru dalam sistem keuangan dunia?
Mengapa Dolar AS Dominan dalam Perdagangan Global?
Dolar AS telah mendominasi sistem keuangan internasional sejak Perang Dunia II. Dominasi ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk:
- Status Sebagai Mata Uang Cadangan Global: Dolar digunakan oleh banyak negara sebagai cadangan devisa utama. Ini menjadikan dolar sangat likuid dan diterima secara luas di pasar internasional.
- Peran dalam Perdagangan Internasional: Mayoritas perdagangan internasional, baik itu minyak, komoditas, maupun barang konsumsi, menggunakan dolar sebagai mata uang transaksi. Hal ini membuat banyak negara bergantung pada dolar untuk menyelesaikan transaksi lintas batas.
- Sistem Keuangan yang Dikendalikan oleh AS: Institusi global seperti Bank Dunia, IMF, dan SWIFT (sistem transfer uang internasional) sebagian besar dikendalikan oleh negara-negara Barat, dengan dolar sebagai mata uang utama yang digunakan dalam transaksi internasional.
Namun, meskipun dolar AS telah lama menjadi tulang punggung ekonomi global, banyak negara, terutama negara-negara berkembang, mulai melihat ketergantungan pada dolar sebagai masalah. Ketegangan politik, sanksi ekonomi, dan fluktuasi nilai dolar yang besar semakin mendorong kebutuhan untuk mencari alternatif.
BRICS dan Keinginan untuk Dedolarisasi
BRICS, yang mewakili hampir 40% dari populasi dunia dan lebih dari 25% dari GDP global, memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan besar dalam sistem moneter internasional. Kelima negara ini, yang memiliki ekonomi besar dan berkembang pesat, semakin menyadari pentingnya mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS. Tujuan utama dari upaya dedolarisasi BRICS adalah untuk mengurangi pengaruh AS dalam ekonomi global dan memberi negara-negara berkembang lebih banyak kendali atas ekonomi mereka.
Ada beberapa alasan mengapa negara-negara BRICS berencana untuk meluncurkan alternatif mata uang atau sistem keuangan yang lebih independen dari dolar AS:
- Mengurangi Ketergantungan pada Dolar dan AS: Negara-negara BRICS merasa rentan terhadap kebijakan moneter dan politik AS, termasuk penggunaan dolar dalam sanksi ekonomi. Misalnya, negara seperti Rusia dan Iran yang terpengaruh oleh sanksi AS, sering kali dipaksa untuk bertransaksi dalam dolar meskipun tidak setuju dengan kebijakan AS.
- Stabilitas Ekonomi yang Lebih Baik: Mengurangi ketergantungan pada dolar dapat membantu negara-negara BRICS mengurangi volatilitas yang dipicu oleh fluktuasi nilai dolar dan kebijakan moneter AS.
- Memperkuat Mata Uang Lokal: Dengan mengurangi penggunaan dolar, negara-negara BRICS berharap bisa lebih mempromosikan penggunaan mata uang lokal mereka sendiri dalam perdagangan internasional, yang akan membantu memperkuat stabilitas ekonomi domestik.
Mata uang BRICS sebagai alternatif untuk dolar AS bukanlah konsep yang muncul dalam semalam. Ia merupakan bagian dari upaya jangka panjang negara-negara berkembang untuk menciptakan sistem moneter yang lebih adil dan inklusif. Meskipun tantangan besar masih ada, seperti perbedaan kebijakan ekonomi, ketergantungan pada dolar, dan resistensi dari negara-negara Barat, langkah-langkah yang diambil oleh BRICS menunjukkan tekad mereka untuk mengurangi dominasi dolar dan membangun sistem keuangan yang lebih independen.
Dengan adanya inisiatif seperti penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan antarnegara, pengembangan mata uang digital, dan pembentukan sistem pembayaran alternatif, BRICS berpotensi membuka jalan bagi sistem keuangan global yang lebih beragam dan kurang bergantung pada satu mata uang dominan. Seiring waktu, kita akan melihat apakah mata uang BRICS bisa menjadi alternatif yang lebih kuat dan stabil dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh dominasi dolar AS.