BACA BERITA

MATAUANG Rupiah Melemah 0,25% Ke Level Rp15.697 per Dolar Amerika Serikat

Author: matauang Category: Keuangan
MataUang Rupiah dibuka melemah ke Poisisi Rp15.697 per Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Sabtu (17/8/2024). Berdasarkan data Bloomberg, Rupiah dibuka pada perdagangan dengan turun 0,25% atau 39 Poin ke Poisis Rp15.697 per Dolar AS (Amerika Serikat), Indeks dolar mulai terpantau melemah 0,03% ke posisi 102,779.

Sejumlah mata uang kawasan asia yang lainnya juga bergerak variatif terhadap Dolar AS. Bath Thailand menguat 0,21%, Won Korea menguat 0,46, Dolar Singapura menguat 0,13%, Dolar Hong Kong menguat 0,02%, dan Yen Jepang menguat 0,19%, Rupe india menguat 0,3%. Sementara, mata uang yang melemah di antaranya yaitu Ringgit Malaysia melemah 0,23%, Peso Filipina melemah 0,35%, Dolar Taiwan melemah 0,16%, dan yuan China stagnan 0,00%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi sebelumnya memprediksi untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah bergerak fluktuatif, tetapi berpotensi ditutup menguat direntang Rp15.630-Rp15.720 per dolar AS.

Pada perdagangan kemarin sore, mata uang rupiah ditutup melemah 24,5 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 35 poin dilevel Rp15.699,5 dari penutupan sebelumnya di level Rp15.675.

Dia mengatakan bahwa harga konsumen Amerika Serikat (AS) naik moderat pada Juli dan peningkatan inflasi tahunan melambat menjadi di bawah 3% untuk pertama kalinya dalam hampir 3,5 tahun, memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada bulan depan.

Menurut CME Fedwatch, para pedagang lebih menyukai pemangkasan yang lebih kecil, 25 basis poin oleh Fed pada September mendatang. Indikator tersebut sebelumnya mengindikasikan para pedagang terbagi atas pemangkasan 25 bps dan 50 bps, dengan yang terakhir menyajikan prospek yang lebih baik untuk pasar logam.

Kekhawatiran investor atas potensi respons Iran terhadap pembunuhan pemimpin kelompok Islam Palestina Hamas pada bulan lalu mendukung harga.

Tiga pejabat senior Iran mengatakan bahwa hanya kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang akan menahan Iran dari pembalasan langsung terhadap Israel atas pembunuhan tersebut.

Pertumbuhan produksi pabrik China melambat pada Juli, sementara produksi kilang turun untuk bulan keempat, yang menggarisbawahi pemulihan ekonomi negara yang tidak merata, yang juga membatasi kenaikan pasar.

Namun, rilis data penjualan ritel di China tumbuh lebih dari yang diharapkan pada Juli, membuat investor sebagian besar mengabaikan hasil yang lebih lemah dari perkiraan pada produksi industri dan investasi aset tetap, sementara tingkat pengangguran China juga secara tidak terduga tumbuh menjadi 4,2%.