NASA mengklaim Proxima Centauri b selaku planet yang dapat ditempati sebab menunjang kehidupan organisme di dalamnya. Ingin ketahui lebih banyak soal planet itu?
Baru- baru ini NASA mengumumkan penemuan menimpa exoplanet bernama Proxima Centauri b. Bagi Tubuh antariksa Amerika Serikat tersebut, bila planet di luar tata surya itu mempunyai mungkin menyokong kehidupan organisme lewat kedatangan sumber air di permukannya.
Hasil observasi itu diterbitkan dalam laporan bertajuk Habitable Climate Scenarios for Proxima Centauri b with Dynamic Ocean. Anthony Del Genio, ilmuwan dari NASA Goddard Institute of Ruang Studies, merupakan yang bertanggung jawab mengetuai riset itu.
Semenjak ditemui pada Agustus 2016, planet berbatu yang mempunyai massa 1, 3 kali lebih besar dari Bumi ini memanglah diprediksi lumayan hangat buat mempunyai air di permukannya. Hipotesis itu juga nampak terus menjadi mendekati kebenaran.
Melalui riset itu, Proxima Centauri b diklaim bisa mempertahankan keberadaan sumber air berupa cairan di atas permukaannya. Kemampuannya itu juga diklaim bisa dicoba dalam bermacam keadaan, sehingga tingkatkan potensinya buat jadi tempat tinggal untuk suatu organisme hidup.
" Pesan utama dari simulasi yang kami jalani merupakan ada kesempatan yang baik untuk planet tersebut buat dapat ditempati," ucap Del Genio.
Tidak hanya diprediksi mempunyai air berupa cairan di permukaannya, exoplanet ini sejatinya memanglah terletak di zona layak huni bersumber pada letaknya terhadap planet yang diorbitnya. Bintang itu sendiri bernama Proxima Centauri, yang terletak 4, 2 tahun sinar dari Bumi, ataupun dekat 40 triliun kilometer.
Walaupun demikian, masih banyak yang belum dikenal menimpa Proxima Centauri b. Del Genio sendiri yang mengakui perihal tersebut.
" Awal, kami tidak ketahui apakah Prox b mempunyai suasana. Tanpa itu, kehidupan tidak hendak eksis," ucapnya, sebagaimana detikINET kutip dari Universe Today, Senin( 17/ 9/ 2018).
Kemudian, perihal yang kedua soal bintang yang diorbit oleh Proxima Centauri b. Proxima Centauri merupakan bintang kelas Meter, ataupun diucap pula kurcaci merah.
" Bintang ini lebih kecil serta tidak sepanas Matahari, jadi planet wajib sangat dekat dengan bintang semacam ini buat menemukan sinar demi terjadinya hawa yang menunjang kehidupan di dalamnya," katanya.
Jaraknya dengan bintang yang diorbitnya juga dikira sangat dekat. Perihal ini buatnya menemukan style tarik yang sangat besar.
Dampaknya, sebelah sisinya hendak terus menghadap ke bintangnya dalam waktu yang lama, sebaliknya sisi satunya hitam gulita. Perihal tersebut berlaku pada Bulan terhadap Bumi, sehingga timbul sebutan" The Dark Side of the Moon".
De Genio berkata, dia memperkirakan resonansi orbitalnya terletak di perbandingan 3: 2. Itu berarti, planet tersebut melaksanakan rotasi cuma sebanyak 3 kali tiap menuntaskan 2 orbit. Buat satu kali orbit, lamanya cuma dekat 11 hari di Bumi.
" Ketiga, bintang kelas Meter cenderung sangat aktif di masa dini kemunculannya, dan sangat panas serta cerah. Dapat jadi, bila Prox b pernah dapat ditempati, dia menemukan panas berlebih serta mulai kehabisan air yang dimilikinya saat sebelum kehidupan mulai tercipta," tutur De Genio.