Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot berhasil melanjutkan penguatan di awal perdagangan hari ini, Jumat (29/11/2024). Rupiah dibuka pada level Rp15.848 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat 23,5 poin atau 0,15 persen dibandingkan dengan penutupan Kamis (28/11) yang berada di level Rp15.871,5 per dolar AS.
1. Mata uang di Asia kompak menguat
Di kawasan Asia, mayoritas mata uang kompak menguat terhadap dolar AS pagi ini. Yen Jepang mencatat penguatan terbesar, yakni 0,93 persen, disusul baht Thailand yang menguat 0,45 persen, dolar Singapura menguat 0,24 persen, ringgit Malaysia menguat 0,23 persen.
Kemudian yuan China menguat 0,15 persen, pesso Filipina menguat 0,06 persen, won Korea menguat 0,05 persen, dolar Taiwan menguat 0,06 persen. Sedangkan dolar Hong Kong melemah 0,04 persen terhadap dolar AS pagi ini.
2. Indeks dolar AS turun pagi ini
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, posisi Indeks dollar AS pagi ini menurun lagi lebih rendah dari posisi pagi kemarin 105,93 vs 106,20.
"Turunnya indeks dollar ini bisa sebagai sinyal penguatan rupiah terhadap dollar AS hari ini," ucapnya saat dihubungi, Jumat (29/11).
3. Faktor penyebab dolar AS turun
Menurutnya, pelemahan indeks dollar AS ini bisa jadi karena meningkatnya peluang pemangkasan suku bunga acuan AS di Desember menjadi sekitar 70 persen dari sebelumnya 59 persen.
Menurut survey CME. Kenaikan peluang ini terjadi setelah data inflasi AS PCE Price Index yang dirilis 2 hari lalu menunjukkan tingkat inflasi yang stabil di bawah 2,5 persen sehingga pasar memperkirakan inflasi masih berpeluang turun lagi.
"Liburnya market AS dari Kamis karena Thanksgiving hingga akhir pekan ini juga membantu memberikan tekanan ke dollar AS," ucapnya.
Dengan demikian, rupiah berotensi penguatan ke arah Rp15.820-Rp15.800, potensi resisten di kisaran Rp15.900 per dolar AS hari ini.