Matauang.com - Pemerintah Indonesia resmi memutuskan untuk tidak melanjutkan insentif impor kendaraan listrik. Kebijakan ini merupakan bagian dari roadmap jangka panjang dalam pengembangan industri otomotif berbasis listrik di Tanah Air. Langkah ini dinilai sebagai strategi untuk memperkuat ekosistem lokal, mendorong investasi, serta mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan listrik impor.
Menanggapi kebijakan tersebut, Donald Rachmat, CEO
Mercedes-Benz Indonesia, menyatakan bahwa pihaknya menghargai keputusan pemerintah. Menurutnya, keputusan ini sejalan dengan rencana besar Indonesia dalam membangun industri otomotif berbasis listrik yang berkelanjutan.
Hal ini menegaskan bahwa meski insentif impor dihentikan, Mercedes-Benz tidak akan mengurangi komitmennya untuk menghadirkan kendaraan listrik premium di Indonesia. Untuk saat ini, Mercedes-Benz Indonesia masih akan mengandalkan strategi impor (CBU) dalam memenuhi kebutuhan pasar kendaraan listrik di dalam negeri. Namun, Donald tidak menutup kemungkinan untuk memproduksi secara lokal di masa depan, seiring berkembangnya ekosistem kendaraan listrik nasional.
Peluang ini akan semakin terbuka apabila infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian daya, pasokan baterai, serta kebijakan pemerintah terkait produksi lokal semakin matang. Dengan begitu, konsumen di Indonesia bisa mendapatkan lebih banyak pilihan kendaraan listrik dengan harga yang lebih kompetitif.
Saat ini, Mercedes-Benz Indonesia telah menghadirkan sejumlah model kendaraan listrik (EV) yang menyasar segmen premium. Berikut daftar lengkap
mobil listrik Mercedes-Benz beserta harga off the road per September 2025:
- EQB 250+ Progressive Line : Rp 1,69 miliar
- EQE 350+ Electric Art Line : Rp 2,33 miliar
- EQE 350 4Matic SUV : Rp 2,885 miliar
- EQS 450+ Electric Art Line : Rp 3,02 miliar
- EQS 450+ AMG Line : Rp 3,54 miliar
- EQS 450+ Edition One : Rp 3,995 miliar
- EQS 450 4Matic AMG Line SUV : Rp 3,69 miliar
- G 580 with EQ Technology : Rp 5,9 miliar
Dengan harga yang bervariasi, jajaran mobil listrik Mercedes-Benz menawarkan beragam opsi bagi konsumen Indonesia, mulai dari SUV kompak EQB hingga flagship G-Class listrik dengan teknologi EQ.
Kebijakan penghentian insentif impor tentu akan memengaruhi strategi harga dan daya saing mobil listrik di Indonesia. Namun, hal ini juga membuka peluang besar bagi produsen otomotif untuk memperkuat rantai produksi dalam negeri.
Bagi Mercedes-Benz, langkah ini bisa menjadi pemicu untuk mempercepat adaptasi menuju produksi lokal, sambil tetap menjaga layanan premium yang menjadi ciri khasnya. Dengan dukungan ekosistem yang berkembang dan kebijakan pemerintah yang konsisten, masa depan kendaraan listrik di Indonesia diyakini akan semakin cerah.
Meski pemerintah menghentikan insentif impor, Mercedes-Benz Indonesia tetap optimistis menghadapi pasar kendaraan listrik. Melalui strategi impor sementara dan peluang produksi lokal di masa depan, Mercedes-Benz ingin memastikan bahwa konsumen Indonesia tetap mendapatkan pengalaman terbaik dalam memiliki kendaraan listrik premium.