Matauang.com - Pada kondisi tertentu, proses menyalakan mesin sepeda motor dapat terasa lebih lama dari biasanya. Jika umumnya motor menyala hanya dalam hitungan satu detik setelah
tombol starter ditekan, dalam kondisi tidak normal waktu tersebut bisa molor hingga dua detik atau lebih. Meski terlihat sepele, hal ini sebenarnya bisa menjadi pertanda bahwa ada komponen kelistrikan motor yang mulai melemah—yakni aki.
Gio, pemilik bengkel sepeda motor Giovani Motor Cawas yang berlokasi di Klaten, menjelaskan bahwa salah satu gejala aki lemah adalah proses starter yang memakan waktu lebih panjang. “Aki yang sudah hampir soak cenderung berat untuk dipakai starting, sehingga butuh waktu lebih panjang daripada biasanya,” ujar Gio.
Menurutnya, kondisi tersebut terjadi karena telah terjadi penurunan tegangan pada aki saat proses starting. Dalam dunia otomotif, fenomena ini dikenal sebagai voltage drop, yaitu selisih antara tegangan aki saat diam (standby) dan saat digunakan untuk starting. “Tegangan aki standby sekitar 12 volt. Saat starting, normalnya akan turun sekitar 2 volt. Tapi jika penurunannya lebih dari itu, motor akan susah hidup,” jelasnya.
Dengan kata lain, semakin besar voltage drop yang terjadi, maka semakin besar pula beban yang harus ditanggung aki. Ini merupakan sinyal kuat bahwa daya simpan aki sudah menurun dan tidak lagi optimal.
Bagi pemilik motor modern, mengecek kondisi aki kini menjadi lebih mudah karena banyak motor yang sudah dilengkapi dengan indikator aki digital. Beberapa motor bahkan akan menampilkan peringatan langsung dalam bentuk nyala lampu indikator di panel instrumen. “Bila lampu indikator aki menyala merah saat mesin motor hidup, artinya tegangan aki pernah turun di bawah 10 volt. Ini juga jadi tanda bahwa usia pakai aki sudah hampir habis,” lanjut Gio.
Ia menambahkan, kondisi seperti itu bisa saja hilang sesaat setelah motor digunakan berkendara, karena sistem pengisian listrik mulai bekerja dan mengisi ulang aki. Namun, itu bukan berarti masalah sudah selesai. “Lampu indikator bisa mati saat kontak dimatikan lalu dinyalakan kembali. Tapi itu hanya karena aki mendapat suplai dari sistem pengisian. Kemampuan menyimpan daya listriknya tetap sudah menurun,” terangnya.
Oleh karena itu, Gio menyarankan agar pengendara segera mengganti aki jika sudah mengalami gejala-gejala tersebut. Mengabaikannya hanya akan membuat motor semakin sulit dinyalakan, terutama saat berada di tempat atau situasi yang kurang mendukung seperti di jalan sepi atau saat kondisi darurat.
Kesimpulannya, durasi starter yang lebih lama dari biasanya tidak boleh dianggap enteng. Itu bisa jadi tanda awal kerusakan aki. Jika dibiarkan, bukan hanya menyulitkan proses starter, tapi juga berisiko membuat komponen kelistrikan lain ikut terganggu. Maka dari itu, penting bagi pemilik motor untuk lebih peka terhadap perubahan kecil pada kendaraannya agar dapat melakukan tindakan pencegahan lebih awal.