BACA BERITA

P Diddy Dikaitkan dengan Kasus Penembakan Tupac Shakur

Author: matauang Category: Tren
MATAUANG.COM - Lini masa media sosial diramaikan dengan kasus perdagangan seks dan prostitusi yang menjerat nama rapper sekaligus produser rekaman di Amerika Serikat (AS), Sean John Combs atau yang dikenal dengan nama P Diddy.

Masih dalam rentetan kasus, nama P Diddy bahkan mulai dikaitkan dengan kasus penembakan yang dialami oleh rapper AS lainnya, Tupac Shakur, yang dulunya menjadi rival P Dippy.

Warganet berspekulasi, penembakan Tupac bisa jadi bukan perang antar geng, melainkan sebuah pembunuhan berencana.

Lantas, bagaimana kisah penembakan Tupac?

Tupac ditembak di dalam mobil

Dikutip dari FOX 5 New York (16/6/2023), pada 30 November 1994, Tupac diserang dan dirampok.

Ia ditembak sebanyak lima kali oleh dua perampok yang masuk ke lobi gedung rekamannya.

Tupac selamat, namun mengalami luka parah. Ia juga kehilangan perhiasan senilai 40.000 dollar AS.

Tupac mengatakan bahwa perampokan itu hanyalah skenario untuk membunuhnya. Ia pun menuding The Notorious B.I.G. dan P Diddy yang mengirim dua pembunuh itu.

Dua tahun kemudian, tepatnya 7 September 1996, Tupac kembali diserang di dalam mobil BWM hitamnya yang dikemudikan oleh Suge Knight, dikutip dari People (26/7/2024).

Saat itu, mobil mereka berhenti di lampu merah Flamingo Road dan Koval Lane. Kemudian, sebuah mobil Cadillac putih berhenti di samping mobil mereka.

Tiba-tiba, orang-orang yang berada di dalam Cadillac mengeluarkan pistol dan menembak Tupac serta Suge.

Suge selamat dengan sebuah peluru menggores kepalanya, namun Tupac ditembak 2 kali di dada, sekali di paha, dan sekali di lengan. Akibatnya ia harus menjalani operasi lantaran paru-paru kanannya tertembak.

Awalnya, dokter optimis bahwa Tupac akan pulih. Namun, pada 13 September 1996, Tupac mengalami serangan jantung akibat gagal pernapasan setelah diangkatnya paru-paru kanannya.

Pendarahannya tak bisa dihentikan, Tupac Shakur pun meninggal dunia di usia 25 tahun.

Spekulasi bermunculan yang menyebut bahwa penembak Tupac adalah Southside Crips yang dibayar oleh The Notorious B.I.G. atau P Diddy.

Namun siapa sangka, B.I.G. tewas ditembak hanya dalam 6 bulan selepas kematian Tupac.

Dugaan keterlibatan P Diddy atas penembakan Tupac

Polisi menetapkan Duane Keith Davis alias "Keffe D" sebagai tersangka atas kasus pembunuhan Tupac Shakur pada 1996. Ia ditangkap pada 29 September 2023.

Penangkapan ini merupakan hasil dari penyelidikan kepolisian yang berlangsung selama 27 tahun usai kematian Tupac.

Jaksa menyatakan, Davis adalah pemimpin South Side Compton Crips dan mendalangi penembakan tersebut setelah keponakannya dipukuli oleh Tupac serta rekan-rekannya pada malam yang sama.

Meski demikian, Davis mengaku tidak bersalah atas pembunuhan Tupac.

Berdasarkan catatan di pengadilan, termasuk wawancara polisi di masa lalu, Davis mengeklaim bahwa P Diddy telah memerintahkannya untuk melakukan pembunuhan terhadap Tupac Shakur dan Marion “Suge” Knight.

Dalam sebuah dokumen yang diajukan oleh Kantor Kejaksaan Wilayah Clark County, termasuk catatan kaki penting, jaksa penuntut mengeklaim bahwa Davis bertentangan dengan dirinya sendiri dalam wawancara 2009, yang merupakan bagian dari bukti yang diperoleh pengadilan.

Davis diduga menyindir polisi Las Vegas bahwa P Diddy yang saat itu menjabat sebagai kepala Bad Boy Records, bersedia membayarnya untuk penembakan tersebut.

Ini dipicu karena perseteruannya dengan Marion “Suge” Knight, kepala Death Row Records (label musik yang bersaing dengan P Diddy).

Meski demikian, P Diddy telah lama membantah keterlibatannya dalam penembakan tersebut dan polisi Las Vegas mengatakan bahwa dia “tidak pernah dianggap sebagai tersangka”.

Namun, Davis secara terbuka menyatakan bahwa dia hanya menceritakan tentang dirinya sendiri dan tidak berusaha memberikan bukti atas orang lain dalam percakapannya dengan polisi.

“Pernyataan ini menyangkal klaim tersebut, karena (Davis) menyatakan bahwa Sean Combs membayar Eric Von Martin satu juta dollar untuk pembunuhan tersebut dan juga menawarkan untuk melakukan panggilan telepon secara diam-diam dengan Terrence Brown, sang sopir, yang pada saat itu masih hidup,” demikian tertulis dalam catatan kaki dokumen tersebut.