Matauang.com - Setelah
Daihatsu secara resmi memperkenalkan
Rocky Hybrid di ajang
GIIAS 2025, perhatian publik langsung tertuju kepada Toyota. Sebagai saudara kembar dari Rocky, Toyota Raize disebut-sebut akan menjadi model berikutnya yang mengusung teknologi hybrid di segmen SUV kompak. Meskipun belum ada pernyataan resmi, sinyal dari Toyota semakin menguat, mengindikasikan bahwa kehadiran Raize Hybrid hanya tinggal menunggu waktu.
Jap Ernando Demily, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), memang belum menyebutkan nama Raize secara langsung. Namun, ia menyatakan bahwa Toyota tengah mempersiapkan kendaraan hybrid dengan harga lebih terjangkau, yang mengarah pada upaya memperluas jangkauan elektrifikasi ke segmen pasar volume maker.
Jika Raize Hybrid mengikuti jejak Rocky Hybrid, maka secara spesifikasi akan mengusung mesin 1.200 cc, 3-silinder dengan kode WA-VEX. Mesin ini memiliki struktur ringkas dan dirancang efisien untuk mobilitas harian. Ditenagai oleh sistem hybrid jenis serial hybrid, mesin bensin pada mobil ini tidak berfungsi langsung untuk menggerakkan roda, melainkan hanya sebagai generator untuk mengisi daya baterai. Selanjutnya, motor listrik menjadi satu-satunya komponen yang menggerakkan kendaraan, mirip dengan konsep mobil listrik murni.
Kombinasi mesin dan motor listrik tersebut menghasilkan tenaga maksimal 106 PS (sekitar 104 Tk) dan torsi 170 Nm. Mobil ini juga dilengkapi baterai berkapasitas 0,74 kWh, cukup untuk memberikan dorongan tenaga dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik, khususnya saat digunakan dalam lalu lintas kota.
Dari sisi fitur keselamatan dan keamanan, Toyota kemungkinan besar akan menyematkan perlengkapan yang setara atau bahkan lebih baik dibandingkan Rocky Hybrid. Sebagai referensi, Rocky Hybrid sendiri sudah dibekali dengan 6 airbags, sistem pengereman ABS dan EBD, Vehicle Stability Control (VSC), Hill Start Assist (HSA), serta Blind Spot Monitoring dan Isofix untuk keamanan anak-anak.
Jika Raize Hybrid hadir dengan fitur serupa, maka akan menjadi pilihan menarik bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan elektrifikasi tanpa harus mengeluarkan biaya besar, seperti membeli mobil listrik murni. Segmen SUV kompak hybrid ini dinilai akan menjadi batu loncatan strategis bagi Toyota untuk mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.
Strategi Toyota tampaknya tidak ingin terburu-buru, melainkan mengamati respons pasar terlebih dahulu dari peluncuran Rocky Hybrid. Namun dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap efisiensi bahan bakar dan isu lingkungan, Toyota kemungkinan besar tidak akan membiarkan peluang ini lewat begitu saja.
Jika benar Raize Hybrid diluncurkan dalam waktu dekat, maka persaingan di segmen SUV hybrid entry-level akan semakin ketat, sekaligus menjadi langkah penting menuju elektrifikasi massal di pasar otomotif Indonesia.