Jakarta, Matauang.com – Rupiah mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tengah menantikan acara penting yang akan disampaikan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 nanti.
Rupiah Menguat dan Dolar Tertekan
Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka menguat sebesar 0,13% menjadi Rp15.845 per dolar AS pada hari ini, Jumat (29/11/2024). Posisi ini sejalan dengan pergerakan kemarin (28/11/2024), di mana rupiah juga menguat sebesar 0,38%.
Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 08:58 WIB tercatat turun 0,11% ke level 105,93, lebih rendah dibandingkan dengan posisi sebelumnya yang ada di angka 106,05.
Menantikan Pandangan Ekonomi dalam PTBI 2024
Pada hari ini, pelaku pasar tengah menantikan pandangan ekonomi yang akan dipaparkan dalam PTBI 2024, yang dijadwalkan akan berlangsung malam ini.
Sebagai informasi, PTBI 2024 adalah acara puncak dari Bank Indonesia yang akan digelar di Jakarta pada 29 November 2024 pukul 19:00 WIB. Tema yang diangkat tahun ini adalah "Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional". Tema ini dipilih karena stabilitas makroekonomi yang terjaga dengan baik saat ini perlu terus dipertahankan di tengah tantangan domestik dan global yang berlanjut.
Stabilitas makroekonomi yang terjaga dengan baik dianggap sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan, inklusif, dan menjadi pijakan untuk keberlanjutan transformasi ekonomi menuju Indonesia Emas.
Apakah Presiden Prabowo Subianto Akan Hadir?
Menarik untuk dicatat, pelaku pasar juga menunggu apakah Presiden Prabowo Subianto akan hadir dalam PTBI tahun ini dan memberikan pandangan ekonomi, khususnya terkait kebijakan makro, untuk pertama kalinya sejak dilantik pada 20 Oktober 2024. Sebagai catatan, mantan Presiden Joko Widodo hampir selalu hadir dalam gelaran PTBI, termasuk sebulan setelah pelantikan pada 2014.
Pemaparan Gubernur BI Perry Warjiyo
Selain itu, perhatian juga tertuju pada paparan dari Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai proyeksi dan kebijakan BI untuk tahun depan. Di antaranya adalah langkah BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar, serta kebijakan suku bunga dan makroprudensial yang akan diterapkan ke depan.