BACA BERITA
Pembicaraan AS- China Dapat Menuju ke Yuan yang Lebih Kokoh, Keringanan Tarif: Dalio
Author: matauang
Category: Keuangan
Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, menganjurkan kalau Amerika Serikat serta Cina bisa menegosiasikan konvensi buat menguatkan yuan Cina selaku ubah pengurangan tarif. Dalio, yang baru- baru ini mengadakan pertemuan dengan pemimpin senior Cina, berbagi pengetahuan ini dalam artikel terkini di X.
Pendapat Dalio timbul menyusul pengumuman tarif baru- baru ini, yang baginya hendak mempunyai akibat ekonomi yang signifikan. Bagi Dalio, tarif ini bisa menimbulkan stagflasi di AS serta deflasi ataupun resesi di negara- negara yang terserang sanksi. Ia pula mengestimasi kalau aksi ini hendak merangsang pergantian kebijakan di seluruh negeri yang ikut serta sebab mereka berupaya kurangi dampak yang tidak di idamkan ini, paling utama lewat kebijakan moneter serta fiskal mereka.
Dalio lebih lanjut memprediksi kalau tarif balasan oleh Cina serta negeri lain bisa mempunyai akibat yang sangat besar. Ia pula berspekulasi kalau perundingan menimpa konvensi AS- China buat menguatkan RMB Cina relatif terhadap USD selaku ubah sebagian keringanan perdagangan bisa terjalin. Bila konvensi semacam itu terjalin, perihal itu bisa menimbulkan lebih banyak deflasi serta tekanan mental untuk Cina, yang setelah itu hendak membutuhkan kebijakan moneter serta/ ataupun fiskal yang lebih lunak di negeri tersebut.
Dalam postingannya, Dalio menegaskan kembali perlunya penyeimbang dalam penciptaan, perdagangan, serta ketidakseimbangan modal, yang baginya dikala ini terletak pada tingkatan yang beresiko serta tidak berkepanjangan sebab alibi moneter, ekonomi, serta geopolitik. Ia memperingatkan kalau ketidakseimbangan ini mungkin hendak menimbulkan pergantian tiba- tiba serta tidak konvensional, semacam yang ia jelaskan dalam novel barunya, How Countries Go Broke: The Big Cycle.
Bagi Dalio, dampak moneter, politik, serta geopolitik jangka panjang hendak sangat tergantung pada keyakinan terhadap mutu utang serta pasar modal selaku penyimpan kekayaan yang nyaman, tingkatan produktivitas negeri, serta sistem politik yang membuat negeri jadi tempat yang menarik buat tinggal, bekerja, serta berinvestasi.
Dalio pula menekankan berartinya portofolio yang balance di bermacam kelas peninggalan serta geografi, diinformasikan oleh peninggalan mana yang berkinerja baik dalam area inflasi serta perkembangan yang berbeda. Ia mengestimasi kalau pergantian yang hendak tiba dalam tatanan moneter, politik dalam negeri, serta geopolitik internasional hendak memunculkan tantangan serta kesempatan yang signifikan untuk investor.
Pendapat Dalio timbul menyusul pengumuman tarif baru- baru ini, yang baginya hendak mempunyai akibat ekonomi yang signifikan. Bagi Dalio, tarif ini bisa menimbulkan stagflasi di AS serta deflasi ataupun resesi di negara- negara yang terserang sanksi. Ia pula mengestimasi kalau aksi ini hendak merangsang pergantian kebijakan di seluruh negeri yang ikut serta sebab mereka berupaya kurangi dampak yang tidak di idamkan ini, paling utama lewat kebijakan moneter serta fiskal mereka.
Dalio lebih lanjut memprediksi kalau tarif balasan oleh Cina serta negeri lain bisa mempunyai akibat yang sangat besar. Ia pula berspekulasi kalau perundingan menimpa konvensi AS- China buat menguatkan RMB Cina relatif terhadap USD selaku ubah sebagian keringanan perdagangan bisa terjalin. Bila konvensi semacam itu terjalin, perihal itu bisa menimbulkan lebih banyak deflasi serta tekanan mental untuk Cina, yang setelah itu hendak membutuhkan kebijakan moneter serta/ ataupun fiskal yang lebih lunak di negeri tersebut.
Dalam postingannya, Dalio menegaskan kembali perlunya penyeimbang dalam penciptaan, perdagangan, serta ketidakseimbangan modal, yang baginya dikala ini terletak pada tingkatan yang beresiko serta tidak berkepanjangan sebab alibi moneter, ekonomi, serta geopolitik. Ia memperingatkan kalau ketidakseimbangan ini mungkin hendak menimbulkan pergantian tiba- tiba serta tidak konvensional, semacam yang ia jelaskan dalam novel barunya, How Countries Go Broke: The Big Cycle.
Bagi Dalio, dampak moneter, politik, serta geopolitik jangka panjang hendak sangat tergantung pada keyakinan terhadap mutu utang serta pasar modal selaku penyimpan kekayaan yang nyaman, tingkatan produktivitas negeri, serta sistem politik yang membuat negeri jadi tempat yang menarik buat tinggal, bekerja, serta berinvestasi.
Dalio pula menekankan berartinya portofolio yang balance di bermacam kelas peninggalan serta geografi, diinformasikan oleh peninggalan mana yang berkinerja baik dalam area inflasi serta perkembangan yang berbeda. Ia mengestimasi kalau pergantian yang hendak tiba dalam tatanan moneter, politik dalam negeri, serta geopolitik internasional hendak memunculkan tantangan serta kesempatan yang signifikan untuk investor.
