JAKARTA (26 April 2025) - Perwakilan pengurus Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) bertemu dengan Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf di kantor Kementerian Sosial, Jakarta, Jumat (26/4/2025). Mereka meminta agar kepengurusan barunya dikukuhkan Mensos.
"Jadi biasanya setelah musyawarwah, kepengurusan baru dikukuhkan Mensos," kata Ketua Badan Penasehat IKPNI, Saharto Sahardjo.
Ia mengatakan usai kepengurusan dikukuhkan, akan diterbitkan surat keputusan (SK). Lalu SK ini akan menjadi dasar IKPNI dapat menggunakan APBN maupun APBD.
"Harus ada kekuatan dari pemerintah," katanya.
Gus Ipul pun menyambut permintaan pengukuhan tersebut. Ia memastikan akan mempersiapkan pengukuhan kepengurusan IKPN.
"Kalau nggak Mei, Juni kita persiapkan," katanya.
Ia juga mendukung program IKPNI. Salah satu rencananya kolaborasi antara Kementerian Sosial dengan IKPNI dengan kunjungan ke tenpat bersejarah pahlawan nasional.
"Jadi, salah satu programnya dirancang kunjungan keluarga pahlawan ke beberapa tempat," kata Saifullah.
Mensos Gus Ipul, bercerita ia pernah ke Miangas. Miangas merupakan salah satu tempat yang disebut dalam perdebatan soal wilayah Indonesia oleh Soekarno dan Hatta.
"Debat Soekarno-Hatta, Soekarno ingin Indonesia Sabang sampai Merauke, Hatta ingin Sabang sampai Miangas dan Rote," katanya.
Ia menuturkan Soekarno memiliki alasan politik saat ingin wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Sementara, Hatta memiliki argumen antropologi dan sosiologi.
"Seru juga diskusinya," katanya.
Merespons hal ini, Ketua Umum IKPN, Meutia F. Hatta Swasono menyambut baik usulan tersebut. Ia meminta agar kunjungan tersebut dilakukan IKPN bersama Gus Ipul.
"Saya harapkan pulau yang ada pahlawannya," katanya.
Meutia juga meminta perhatian pemerintah untuk Pendidikan anak-anak yang berada di daerah tempat pahlawan berasal. Ia berharap semua anak-anak tersebut dapat bersekolah.
"Anak-anak ini perlu sekolah yang berkaitan dengan kejuruan. Yang tidak bisa sekolah dikasih beasiswa," katanya.