Peso Meksiko jatuh lebih dari 2% ke tingkat terendah nyaris 3 tahun terhadap dolar AS pada hari Senin. Perihal ini terjalin selaku asumsi atas pengenaan tarif 25% oleh Amerika Serikat terhadap Meksiko, yang menandai pertumbuhan signifikan dalam perang dagang global yang baru.
Selaku pembalasan, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum serta Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, yang negaranya pula jadi sasaran, memerintahkan tarif balasan. Trudeau memperingatkan kalau tarif- tarif ini hendak mempunyai akibat yang nyata untuk masyarakat Amerika.
Aksi silih balas ini mendesak para investor buat membeli dolar AS yang ialah safe haven serta membebaskan diri dari pasar mata duit, saham, serta obligasi yang rentan selaku upaya buat meminimalkan kemampuan kerugian.
Meksiko mengirimkan nyaris 83% ekspornya ke AS, suatu perdagangan yang mewakili lebih dari seperempat produk dalam negeri bruto( PDB). Para analis di Morgan Stanley memperingatkan kliennya kalau skenario tarif yang meluas serta berjangka panjang dengan tarif 25% buat seluruh produk Meksiko bisa mendesak ekonomi ke dalam resesi.
Para analis pula memperkirakan penyusutan 5- 10% pada peso. Sebab Meksiko diperkirakan hendak mempraktikkan tarif pembalasan, inflasi dalam negeri bisa bertambah antara 1- 1, 5 poin persentase, yang menimbulkan bank sentral negeri tersebut mempertahankan suku bunga besar.
Perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump berarti tarif 25% hendak dikenakan pada sebagian besar impor Meksiko serta Kanada mulai hari Selasa, kecuali bila terdapat konvensi di menit- menit terakhir. Cina pula diduga hendak mengalami tarif bonus 10% buat barang- barangnya.
Presiden Trump mengakui kalau orang Amerika dapat hadapi" sedikit rasa sakit" dalam wujud peningkatan harga konsumen. Akibat dari perang dagang diperkirakan hendak bergema jauh di luar Amerika Utara.