Jakarta,
matauang.com -- Polisi menangkap dua orang diduga bagian dari ormas yang memalak dan membubarkan marching band anak TK (Taman Kanak-kanak) di Kawasan Permata Pamulang, Tangerang Selatan.
Pelaku berinisial S dan N tersebut ditangkap tak lama setelah aksinya viral di media sosial, Jumat (14/2).
"Iya sudah kami tangani, semalam sudah kita amankan. Dua orang inisial S sama N," ujar Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya saat dikonfirmasi, Sabtu (15/2).
Dhady mengatakan kedua pelaku ditangkap di sekitar lokasi kejadian. Saat ini, kedua pelaku masih dilakukan pemeriksaan untuk mendalami dugaan tindak pidana tersebut.
"Semalam diamankannya. Jadi, enggak lama dari kejadian itu, langsung kita identifikasi orang tersebut, ya ketahuan dan langsung kita cari dan dapat. Di sekitaran TKP juga," tutur dia.
Dia menambahkan tak ada luka dari korban berinisial BD selaku guru TK tersebut.
Sebelumnya, sebuah video di media sosial yang menunjukkan dugaan aksi premanisme yakni berupa pemalakan yang diduga dilakukan dua orang ormas di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, menjadi viral.
Video itu memperlihatkan dua orang diduga ormas memalak dan membubarkanmarching bandanak TK di Kawasan Permata Pamulang.
Parahnya, terduga pelaku juga menodongkan pisau di depan anak-anak TK tersebut. Salah satu akun media sosial Instagram @wargatangsel mengunggah video dugaan pemalakan yang terjadi pada Jumat (14/2).
Seorang pelaku mengenakan celana pendek, sedangkan lainnya memakai celana loreng hitam-oranye. Keduanya kemudian mendatangi penyelenggaramarching band.
Pria yang memakai celana pendek mendadak memukul wajah seorang pria yang diduga penyelenggara kegiatan marching band anak-anak TK tersebut. Dua orang ormas itu juga mengeluarkan kalimat ancaman dan makian di depan anak-anak TK.