MATAUANGSLOT - Presiden Prabowo Subianto mengatakan, kasus beras oplosan terjadi di banyak negara. Salah satunya Malaysia, yang saat ini juga sedang dihebohkan dengan kecurangan beras oplosan. "Nakal, beras biasa ganti saja nih stempel (jadi) premium. Tapi ini terjadi di banyak negara. Di Malaysia lagi heboh juga. Tapi ini harus kita tertibkan," ujar Prabowo saat peluncuran kelembagaan Kopdes/Kel Merah Putih, di Klaten, Jawa Tengah, yang disiarkan daring, Senin (21/7/2025). Prabowo mengungkapkan, berdasarkan laporan dari Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, kasus beras oplos sudah terjadi sejak lama, bahkan saat Menteri Amran menjabat sebagai Mentan di era pemerintahan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Oknum pengusaha yang mengoplos beras, menurut Prabowo, melakukan modus yang sama dengan kecurangan pada minyak goreng. Kepala Negara mencontohkan, pada kasus minyak goreng, takaran pada kemasan dikurangi hingga 20 persen.
20 persen dari sekian juta ton. Ini dari sekian juta ton juga beras diambil seperti ini," tuturnya. Lebih lanjut, Presiden Prabowo mengingatkan bahwa di era teknologi yang semakin berkembang, modus kejahatan perdagangan semakin cepat diketahui. Dalam konteks beras oplosan, saat ini Indonesia telah memiliki banyak laboratorium yang bisa mendukung pemeriksaan mutu beras dan pangan lainnya.
Selain itu, kecerdasan buatan juga sudah tersedia sehingga memudahkan melacak oknum yang bermain curang. "Di belakang kita ada kekuatan yang sangat besar. Yang namanya adalah Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33. Ini senjata pemungkas. Tinggal kita berani atau tidak," ungkap Prabowo. "Tinggal Presiden Republik Indonesia yang kalian pilih. Tinggal Presiden Republik Indonesia berani atau tidak. Kalau saudara di belakang saya, saya berani," tambahnya.