Matauang.com - Rupiah ditutup koreksi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (15/10/2024) menyusul pemanggilan lanjutan calon menteri dan wakil menteri untuk mengisi kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto.
Melansir data Refinitiv, rupiah mengalami penurunan sebesar 0,13% dalam sehari dan ditutup di level Rp15.575/US$ pada hari ini. Seiring dengan pelemahan rupiah, indeks dolar AS (DXY) juga turun sebesar 0,06% ke level 103.240.
Lebih lanjut, pelemahan ini terjadi bersamaan dengan analis pasar yang menilai bahwa komposisi kabinet yang diumumkan Prabowo belum sepenuhnya meyakinkan pelaku pasar.
Meskipun beberapa nama lama seperti Sri Mulyani Indrawati dipertahankan sebagai menteri keuangan, masih ada kekhawatiran terkait koordinasi dan sinergi antar kementerian ekonomi.
"Pasar masih menunggu kejelasan lebih lanjut tentang arah kebijakan ekonomi dari pemerintah baru" ujar ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro. Ketidakpastian ini membuat investor cenderung berhati-hati dan memilih aset yang lebih aman seperti dolar AS.
Selain itu, spekulasi tentang kemungkinan pemisahan Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai dari Kementerian Keuangan juga turut mempengaruhi sentimen pasar, meskipun Sri Mulyani telah membantah adanya rencana tersebut.
Di sisi lain, data neraca perdagangan September 2024 yang dirilis hari ini menunjukkan surplus sebesar US$3,26 miliar, sedikit lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
Namun, pencapaian positif ini belum mampu mengangkat sentimen pasar terhadap rupiah.
Pelaku pasar kini menantikan langkah-langkah konkret dari pemerintahan baru Prabowo Subianto untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.