BACA BERITA

Puan bahas kerja sama ekonomi dengan pimpinan parlemen empat negara

Author: matauang Category: Politik
Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menggelar pertemuan bilateral dengan pimpinan parlemen Aljazair, Bahrain, Oman dan Republik Ceko untuk peningkatan kerja sama.

Adapun pertemuan dilakukan di sela-sela Konferensi Ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau persatuan parlemen negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

Puan mengajak para negara sahabat untuk mempererat kerja sama parlemen, dengan berinvestasi di bidang pendidikan, pariwisata, pertahanan dan kerja sama lainnya seperti pertanian syariah dan kota bersaudara atau sister city.

Pertama, Puan bertemu dengan Ketua Majelis Nasional Rakyat Aljazair Ibrahim Boughali. Kemudian, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat/Parlemen Kerajaan Bahrain Ahmed bin Salman Al Musalam. Dilanjutkan dengan Ketua Dewan Syura Kesultanan Oman Khalid Hilal Nasser Al Maawali, dan terakhir bertemu dengan Wakil Ketua DPR Republik Ceko Jan Skopecek.

Bertemu Ketua Majelis Nasional Rakyat Aljazair Ibrahim Boughali, Puan mengatakan hubungan bilateral Indonesia-Aljazair memiliki kepentingan, di antaranya peningkatan investasi energi, ekspansi perdagangan serta diversifikasi kerja sama bilateral. Ia mendorong agar kerja sama di bidang ekonomi dan investasi bisa diperkuat.

"Saya mendorong Indonesia melihat potensi besar dalam menjalin kemitraan dengan Aljazair, khususnya di sektor infrastruktur, pertambangan serta industri makanan," kata Puan.

Menurut Puan, kedua negara juga dapat mendorong hubungan antar masyarakat melalui peningkatan-peningkatan kerja sama di bidang pendidikan, pemberdayaan generasi muda dan bidang pariwisata. Termasuk direct flight untuk mendukung pariwisata kedua negara.

"Kerja sama di bidang pendidikan melalui pemberian beasiswa kepada mahasiswa Indonesia untuk belajar di Aljazair merupakan salah satu hal yang dapat ditingkatkan," ujarnya.

Sementara itu kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat/Parlemen Kerajaan Bahrain Ahmed bin Salman Al Musalam, Puan menyebut Indonesia menganggap Bahrain sebagai salah satu mitra dagang penting di Timur Tengah. Bahkan perdagangan Indonesia-Bahrain di tahun 2024 meningkat 13,8 persen dari tahun sebelumnya.

Dikatakan Puan, Bahrain telah menjadi pasar bagi sejumlah komoditas ekspor Indonesia, seperti kendaraan bermotor, produk kertas, produk kayu, makanan, alas kaki, suku cadang mobil, garmen. Untuk itu, ia menilai hubungan yang lebih erat antara pihak swasta dari Indonesia dan Bahrain perlu didorong, agar potensi dari masing-masing negara dapat lebih dikenali.

"Saya juga mengundang pihak Bahrain untuk berinvestasi di Indonesia, misalnya pada sektor energi terbarukan. Saya melihat peluang kerja sama ekonomi yang dapat dikembangkan dengan melibatkan pihak swasta seperti mengadakan promosi bersama untuk meningkatkan perdagangan dan investasi," papar Puan.

Sedangkan di bidang pendidikan, beberapa kerja antar universitas/perguruan tinggi Indonesia dan Bahrain telah berjalan, khususnya di bidang pertanian dan ekonomi syariah.

Perihal kerja sama ekonomi juga diungkapkan Puan saat bertemu Ketua Dewan Syura Kesultanan Oman Khalid Hilal Nasser Al Maawali. Diketahui nilai perdagangan Indonesia-Oman menempati posisi ketiga terbesar di antara negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC). Bahkan, nilai ekspor kedua negara sama-sama mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.

"Saya yakin dengan prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan, potensi kerja sama ekonomi kedua negara sangat memungkinkan untuk dimaksimalkan," ungkapnya.

Selain dengan 3 negara anggota OKI, Puan melakukan pertemuan bilateral dengan Ceko yang hadir di PUIC ke-19 sebagai negara observer. Ceko sendiri bukan merupakan anggota OKI.

Bertemu Wakil Ketua DPR Republik Ceko Jan Skopecek, Puan menyatakan harapannya agar kerja sama ekonomi Indonesia-Ceko dapat terus meningkat. Termasuk dengan mengeksplorasi potensi kerja sama ekonomi lainnya, seperti ekonomi hijau dalam bentuk perdagangan karbon dan penyimpanan karbon.

"Ceko merupakan salah satu mitra ekonomi penting Indonesia di Eropa Tengah, dengan total perdagangan bilateral yang terus meningkat. Ceko juga merupakan investor terbesar kedua di Indonesia di antara negara-negara Eropa Tengah," ucap Puan.