Rand Afrika Selatan menguat terhadap dolar AS, didukung oleh prediksi investor terhadap pidato nasional Presiden Cyril Ramaphosa yang hendak tiba serta pengamatan yang lagi berlangsung terhadap dialog tarif AS- RRT.
Bagi Reuetrs, rand terletak di 18, 55 per dolar pada 1507 GMT, menandai peningkatan 0, 7% dari penutupan terakhirnya. Pergerakan ini bersamaan dengan penyusutan 0, 6% dolar terhadap sekeranjang mata duit utama sehabis respons Cina terhadap tarif yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Para investor bersiap- siap buat pidato kenegaraan Presiden Ramaphosa yang dijadwalkan pada hari Kamis, yang hendak jadi pidato pertamanya semenjak pembuatan pemerintahan koalisi. Para pelakon pasar sangat tertarik pada perilaku Ramaphosa menimpa reformasi ekonomi serta mempertahankan disiplin fiskal.
Bagi Andre Cilliers, pakar strategi mata duit di TreasuryONE, kinerja Rand dikala ini tergantung pada hasil SONA serta pertumbuhan konflik perdagangan AS- RRT. Cilliers menekankan kalau komitmen yang kokoh terhadap reformasi serta kehati- hatian fiskal bisa menunjang aset- aset Afrika Selatan.
Terlepas dari penguatan rand, para investor senantiasa berjaga- jaga sebab ketegangan perdagangan global yang terus bersinambung, yang terus kurangi selera buat investasi yang lebih berisiko. Cilliers mencatat kalau kekhawatiran ini membuat para investor senantiasa waspada.
Di pasar ekuitas, indeks Top- 40 di Bursa Dampak Johannesburg ditutup naik dekat 0, 3%. Tidak hanya itu, obligasi pemerintah Afrika Selatan menampilkan isyarat penguatan, dengan imbal hasil obligasi acuan 2030 turun 4 basis poin, menetap di 9, 045%. Kinerja pasar obligasi lebih lanjut mencerminkan optimisme yang berjaga- jaga di golongan investor sebab mereka menunggu pertumbuhan ekonomi serta politik yang berarti.