Matauang.com, Jakarta – Harga emas dunia kembali mencetak rekor tertinggi. Hingga Senin, 31 Maret 2025, harga emas melonjak melewati US$ 3.100 per troy ons. Berdasarkan data Trading Economics, harga emas pada Senin pukul 13:00 WIB bahkan mencapai titik tertinggi, yakni US$ 3.124 per troy ons.
Beberapa ekonom menilai bahwa kenaikan harga emas ini dipicu oleh permintaan terhadap aset safe haven, khususnya emas, yang semakin kuat di tengah kekhawatiran perang dagang global. Perang dagang ini dipicu oleh pengetatan tarif yang diterapkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Ekonom sekaligus analis pasar modal, Ferry Latuhihin, mengatakan bahwa emas saat ini menjadi salah satu instrumen investasi yang banyak dipilih.
“Emas banyak dipilih karena sentimen global, seperti pergolakan ekonomi dan perang dagang di Amerika. Orang mulai beralih ke aset safe haven,” ujar Ferry. “Mereka enggan memegang dolar dan memilih emas sebagai alternatif. Itulah sebabnya harga emas kini berada di atas US$ 3.000,” tambahnya.
Menurut Ferry, emas dianggap lebih tahan lama sebagai aset investasi, dan kepemimpinan Trump serta kebijakan tarif yang diterapkannya memperburuk ketidakpastian. "Selama lima tahun ke depan, orang akan lebih memilih emas karena kebijakan Trump yang berpotensi menimbulkan kekacauan," lanjutnya.
Analis pasar modal Ibrahim Assuabi turut menambahkan bahwa harga emas kemungkinan besar masih akan terus melonjak. “Ada indikasi harga emas dunia masih akan terus mengalami kenaikan, terutama setelah Trump mengenakan tarif pada semua importir dari negara-negara yang membeli minyak atau gas dari Venezuela, yang mulai berlaku pada 2 April,” ujarnya.
Rencana kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran tentang gangguan pada rantai pasokan minyak. Selain itu, ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang masih terus berlangsung semakin mempengaruhi pasar. Oleh karena itu, harga emas diperkirakan akan terus meningkat.