BACA BERITA

Revisi DHE - Trump Bikin Rupiah Perkasa, Dolar AS Sentuh Rp16.170!

Author: matauang Category: Keuangan
Matauang.cocm - Nilai tukar rupiah mencatat penguatan beruntun selama lima hari yang membuatnya ditutup sumringah pekan ini.

Merujuk data Refinitiv, mata uang Garuda pada Jumat akhir pekan ini (24/1/2025) bertengger di Rp16.170/US$, dalam sehari menguat 0,65% yang kemudian mengakumulasi apresiasi selama sepekan sebesar 1,16%.

Penguatan rupiah selama sepekan ini berhasil membalikan pelemahan pekan sebelumnya sebesar 1,11% dan menandai posisi terkuat dalam dua minggu.

Penguatan rupiah terdorong memudarnya tekanan indeks dolar Amerika Serikat (AS). CNBC Indonesia memantau the greenback pada penutupan kemarin turun 0,4% ke level 107 yang merupakan posisi terburuknya dalam dua bulan.

Melandai-nya indeks dolar AS ini merupakan respon dari ketidakpastian pasar yang kembali muncul setelah pidato Trump berpidato di Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) yang menekankan komitmennya untuk menjinak-kan inflasi dan mendesak penurunan suku bunga.

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump juga berbicara soal rencana tarif impor AS yang mulai dalam pendekatan agresif.

Dalam pidato itu, Trump sekali lagi mengancam tarif terhadap pesaing asing dan bahkan sekutu seperti Uni Eropa (UE) dan Kanada.

"Pesan saya kepada semua bisnis di dunia sangat sederhana: Ayo buat produk Anda di Amerika, dan kami akan memberi Anda pajak terendah di antara negara manapun di bumi," kata Trump pada Kamis (23/1/2025).

Namun, para ekonom telah memperingatkan bahwa tarif dapat menjadi bumerang, karena negara lain mungkin menanggapi AS dengan tarif mereka sendiri - yang biayanya kemungkinan akan ditanggung oleh konsumen.

Sementara itu, dari domestik ada revisi aturan terbaru Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang mewajibkan investor menyimpan 100% dolarnya di dalam negeri selama kurun waktu satu tahun berpotensi menambah cadangan devisa hingga US$ 90 miliar.

Hal itu disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di kantornya, Jakarta, Selasa (21/1/2025). Dia menuturkan potensi tambahan cadangan sebanyak US$ 90 miliar diperoleh selama satu tahun. Menurutnya, keputusan ini sudah disetujui Presiden Prabowo Subianto.

"Ada bisa sampai di atas 90 (billion USD)...satu tahun," tegasnya kepada wartawan di kantor Kemenko Perekonomian.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira Adhinegara juga mengatakan, perpanjangan kebijakan kewajiban penempatan dolar hasil ekspor itu semakin lama akan semakin baik bagi perekonomian Indonesia, khususnya dari sisi penguatan likuiditas valas di dalam negeri.

"Artinya ada likuiditas valas yang akan masuk dan nanti simpanan valas yang meningkat di bank domestik yang diperlukan sebagai likuiditas untuk penyaluran kredit valas," kata Bhima seusai acara Konferensi Pers Rapor 100 Hari Pemerintahan Prabowo, Selasa (21/1/2025).

Dengan mempertimbangkan aspek itu, Bhima mengatakan, maka kebijakan itu seharusnya memberi keuntungan bagi eksportir itu sendiri, sebab perbankan di dalam negeri ataupun lembaga jasa keuangan lainnya bisa semakin gencar menyalurkan kredit valas ke depannya, karena pasokan dolar tersedia lebih banyak.

"Jadi artinya kalau penyalurannya kembali lagi menjadi kredit valas yang diuntungkan adalah eksportir juga, bahkan di Thailand ini kan sudah lama kebijakan untuk DHE ditahan lebih lama," tegas Bhima.