BACA BERITA

Ribuan Tentara Israel Dibayangi Gangguan Mental Imbas Agresi di Gaza

Author: matauang Category: Politik
Menurut Harian Israel Yedioth Ahronoth, setidaknya enam tentara Israel bunuh diri dalam beberapa bulan terakhir akibat tekanan psikologis karena agresi militer berkepanjangan di Gaza dan perang di Lebanon selatan.

Bahkan, diyakini jumlah bunuh diri tentara Israel mungkin lebih tinggi, karena militer Negeri Zionis itu belum merilis angka resmi, meskipun berjanji untuk mengungkapkannya pada akhir tahun ini.

Ribuan tentara Israel telah mencari bantuan dari klinik kesehatan mental militer atau psikolog lapangan, dengan sekitar sepertiga dari mereka yang terkena dampak menunjukkan gejala gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Seperti dilansir TRT World, menurut penyelidikan, jumlah tentara Israel yang menderita trauma psikologis mungkin melebihi mereka yang mengalami luka fisik akibat perang.Baca artikel CNN Indonesia "Ribuan

Harian itu mengutip para ahli yang mengatakan bahwa tingkat penuh dari krisis kesehatan mental ini akan menjadi jelas setelah invasi militer berakhir dan pasukan kembali ke kehidupan normal.

Sejak 7 Oktober tahun lalu, militer Israel terus menghabisi keluarga-keluarga di Gaza, dengan menghancurkan permukiman, menggali kuburan massal, menghancurkan pemakaman, mengebom toko-toko dan bisnis, meratakan rumah sakit dan kamar mayat, menabrakkan tank dan buldoser ke mayat-mayat, menyiksa warga Palestina yang dipenjara dengan anjing dan listrik, melakukan eksekusi palsu terhadap tahanan, dan bahkan memperkosa banyak warga Palestina.

Tentara Israel juga pernah menyiarkan langsung ratusan video tentara yang menjarah rumah-rumah Palestina, menghancurkan tempat tidur anak-anak, membakar rumah-rumah dan tertawa, mengenakan pakaian dalam warga Palestina yang mengungsi dan mencuri mainan anak-anak.

Bahkan, militer Israel juga telah membunuh bayi, petugas medis, atlet, dan jurnalis dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam perang mana pun di abad ini.

Meski begitu, laporan kian banyak muncul yang menunjukkan bahwa ribuan tentara menderita masalah kesehatan mental karena penempatan yang diperpanjang di Gaza dan Lebanon selatan.