BACA BERITA

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp15. 937 per Dolar AS, Won Korea Pula Perkasa

Author: matauang Category: Keuangan

Rupiah Ditutup Menguat ke Rp15. 937 per Dolar AS, Won Korea Pula Perkasa

Nilai ubah rupiah ditutup menguat ke posisi Rp15. 937 per dolar Amerika Serikat( AS) pada perdagangan hari ini, Rabu( 4/ 12/ 2024). Bersumber pada informasi Bloomberg, rupiah ditutup pada perdagangan dengan naik 0, 05% ataupun 8, 5 poin ke posisi Rp15. 937 per dolar AS. Pada dikala yang sama, indeks dolar nampak menguat 0, 07% ke posisi 106, 422. Beberapa mata duit kawasan Asia yang lain bergerak variatif terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0, 56%, dolar Singapore melemah sebesar 0, 01%, rupee India melemah 0, 03%, serta dolar Hong Kong melemah 0, 02%. Ada pula mata duit yang menguat di antara lain, yuan Cina menguat 0, 25%, won Korea menguat 1, 12%, ringgit Malaysia menguat 0, 48%, peso Filipina menguat 0, 56%, dolar Taiwan menguat sebesar 0, 37%, serta baht Thailand menguat 0, 13%.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi berkata kalau hari ini( 4/ 12), mata duit rupiah ditutup menguat 8 poin ke tingkat Rp15. 937 dari lebih dahulu pernah melemah 20 poin ke tingkat Rp15. 945. Ada pula pada perdagangan esok( 5/ 12) ia memprediksi kalau mata duit rupiah hendak bergerak fluktuatif tetapi ditutup melemah direntang Rp15. 920- Rp16. 000.

Ibrahim berkata kalau Presiden Korea Selatan Yoon Suk- Yeol mengumumkan darurat militer pada Selasa malam( 3/ 12) dalam upaya buat melawan kekuatan anti- negara di antara lawan- lawan politiknya. Tetapi, langkah tersebut mengalami respon keras langsung tercantum penolakan parlemen serta keluhan publik, yang menyebabkannya mencabut aksi tersebut dalam sebagian jam. Bank sentral Korea Selatan mengadakan pertemuan darurat buat memantapkan pasar dalam negeri. Departemen Keuangan Korea Selatan mengumumkan kalau siap buat menyuntikkan likuiditas tanpa batasan ke pasar keuangan, sehabis Menteri Keuangan Choi Sang- mok mengadakan pembicaraan dengan Gubernur Bank Korea Rhee Chang- yong dalam rapat dewan bank sentral tadi malam. Anggota parlemen Korea Selatan sudah menuntut pemakzulan Yoon, yang sudah menjerumuskan negeri tersebut hadapi krisis politik terburuk semenjak 1980- an. Baginya, ketidakpastian politik di negeri tersebut melemahkan sentimen investor di segala Asia, mengingat Korea Selatan dikira selaku pilar ekonomi Asia Timur. Tidak hanya itu, Ibrahim pula berkata kalau pelakon pasar pula risau menjelang pidato Pimpinan Federal Reserve AS Jerome Powell di setelah itu hari, yang diharapkan bisa membagikan kejelasan lebih lanjut tentang suku bunga. Mata duit regional tertekan oleh lonjakan dolar minggu ini, di tengah meningkatnya ketidakpastian atas prospek suku bunga jangka panjang. Ia berkata kalau sentimen pula tiba dari geopolitik Timur Tengah, Israel berkata pada Selasa kalau hendak kembali berperang dengan Hizbullah apabila gencatan senjata kandas, serta serangannya hendak meluas lebih jauh ke Lebanon. Ada pula dari dalam negara, Ibrahim berkata kalau pemerintah lewat Departemen Keuangan kembali menegaskan kalau peningkatan tarif Pajak Pertambahan Nilai( PPN) jadi 12% hendak senantiasa diberlakukan pada 2025. Pemerintah hendak senantiasa memprioritaskan energi beli warga dalam pelaksanaan kebijakan ini. Oleh sebab itu, baginya energi beli jadi salah satu prioritas berbentuk subsidi serta jaring pengaman sosial yang hendak diperkuat buat melindungi kelompok warga rentan. Kebijakan peningkatan tarif PPN ini pula memikirkan struktur ekonomi secara merata.