BACA BERITA

Rupiah Ditutup Menguat ke Tingkat Rp15. 857 per Dolar AS

Author: matauang Category: Keuangan

Rupiah Ditutup Menguat ke Tingkat Rp15. 857 per Dolar AS

Mata duit rupiah ditutup menguat ke posisi Rp15. 857 per dolar Amerika Serikat( AS) pada perdagangan hari ini, Senin( 18/ 11/ 2024). Bersumber pada informasi Bloomberg, rupiah ditutup pada perdagangan dengan naik 0, 11% ataupun 17 poin ke posisi Rp15. 857 per dolar AS. Pada dikala yang sama, indeks dolar terpantau melemah 0, 07% ke posisi 106, 542. Beberapa mata duit kawasan Asia yang lain bergerak variatif terhadap dolar AS. Yen Jepang melemah 0, 30%, yuan Cina melemah 0, 20%, Singapore melemah sebesar 0, 19%, baht Thailand melemah 0, 06%, ringgit Malaysia melemah 0, 14%, dolar Taiwan melemah 0, 21%, serta won Korea melemah 0, 02%. Berikutnya, mata duit yang menguat di antara lain, rupee India menguat 0, 02%, serta peso Filipina menguat 0, 09%. Kemudian, dolar Hong Kong stagnan.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi berkata kalau pada perdagangan sore ini( 18/ 11) mata duit rupiah ditutup menguat 17 poin lebih dahulu pernah menguat 30 poin di tingkat Rp15. 857 dari penutupan lebih dahulu di tingkat Rp15. 874 per dolar AS.

Sedangkan itu, buat esok( 19/ 11) ia memprediksi kalau mata duit rupiah hendak bergerak fluktuatif namun berpotensi ditutup menguat direntang Rp15. 800- Rp15. 910 per dolar AS. Ibrahim berkata kalau Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda menegaskan kembali kalau suku bunga hendak terus naik secara bertahap bila ekonomi tumbuh cocok dengan prospek bank sentral. Ia berkata walaupun begitu, Ueda tidak mengatakan kalau peningkatan tersebut hendak dicoba pada Desember ini, dengan berkata BOJ butuh mencermati bermacam resiko, tercantum buat ekonomi AS.

Baginya, itu membuat pasar memperkirakan kesempatan peningkatan seperempat poin sebesar 54% pada pertemuan kebijakan selanjutnya pada 19 Desember, sedikit berganti dari saat sebelum pidato tersebut. Ueda pula hendak membagikan konferensi pers pada jam 04. 45 sampai 05. 15 GMT. Ibrahim berkata kalau ini jadi peluang awal Ueda buat berdialog langsung tentang kebijakan moneter semenjak kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS pada 5 November, yang membuat investor mempertanyakan lebih khusus tentang prospek peningkatan suku bunga. Ia menarangkan kalau suku bunga turun pada akhir minggu kemudian sehabis Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato memperingatkan pasar tentang mungkin intervensi apabila yen jatuh sangat jauh serta sangat kilat.