Mata uang rupiah ditutup menguat ke posisi Rp15.492 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Jumat (23/8/2024). Sementara itu, indeks dolar terpantau lesu.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup pada perdagangan dengan naik 0,69% atau 108 poin ke posisi Rp15.492 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau melemah 0,11% ke posisi 101,292.
Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak variatif terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,28%, won Korea menguat 0,45%, yuan China menguat 0,09%, dan baht Thailand menguat 0,78%.
Selanjutnya, dolar Singapura menguat sebesar 0,20%, rupee India menguat 0,06%, ringgit Malaysia yang menguat 0,05%. Sementara, dolar Hong Kong melemah 0,01%, dolar Taiwan melemah 0,03%, dan peso Filipina melemah 0,14%.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa pada perdagangan akhir pekan, mata uang rupiah ditutup menguat 108 point walaupun sebelumnya sempat melemah 25 point dilevel Rp15.492 dari penutupan sebelumnya di level Rp15.600.
Sedangkan untuk perdagangan Senin depan (26/8), dia memprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif, namun ditutup menguat direntang Rp15.400-Rp15.520.
Mata uang rupiah bergerak fluktuatif sejalan dengan kondisi politik dalam negeri yang sedang memanas, banyaknya aksi demo menentang pemerintah.
Ibrahim menjelaskan, dengan memanasnya situasi di DPR tadi malam, akibat demonstrasi besar yang terdiri dari mahasiswa, kaum buruh dan mantan aktivis 98 membuat konstalasi politik berubah total, yang mana, sebelumnya Banggar DPR akan melakukan revisi hasil keputusan Mahkamah Konstitusi ( MK).
Namun akhirnya banggar DPR dalam konfrensi persnya tadi malam di gedung DPR RI menyatakan, membatalkan revisi Rumusan Undang-Undang (RUU) Pilkada 2024 dan tidak ada rapat paripurna jelang akhir pendaftaran Pilkada pada 27 Agustus 2024.
Menyusul pernyataan DPR, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menegaskan bahwa pendaftaran pasangan calon kepala daerah akan berpedoman pada putusan Mahkamah Konstitusi. KPU juga memastikan putusan MK akan ditindaklanjuti dalam PKPU Pilkada.
Menurutnya, pengumuman tersebut akan membuat masyarakat maupun investor kembali tenang dan percaya, bahwa demokrasi di Indonesia akan berjalan sesuai dengan rel yang ada, sehingga bisa menambah kepercayaan bagi para investor untuk kembali masuk ke pasar keuangan dalam negeri, karena situasi dan kondisi politik sudah kembali tenang dan stabil.
Selain itu, pemerintahan Prabowo Subianto di 2025 direncanakan akan melakukan pembayaran bunga utang sebesar Rp552,85 triliun.
Adapun hal tersebut tercantum dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Angka itu naik 10,8% dari outlook pembayaran bunga utang pada tahun anggaran 2024 senilai Rp499,0 triliun.