Mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada pagi ini, Selasa (3/9/2024) lanjut melorot terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan ini terlihat setelah menurunnya prospek pemangkasan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed), sebut analis mata uang Lukman Leong.
Nilai tukar (kurs) rupiah masih dalam tren penurunan dari hari sebelumnya, merosot 42 poin atau 0,27% dan bertengger Rp 15.567 per dolar AS dibandingkan sebelumnya di level Rp 15.525 per dolar AS.
Prospek pemotongan suku bunga acuan bank sentral AS pada September 2024 menurun menjadi hanya 25 basis poin (bps) setelah data inflasi Indeks Harga Belanja Personal (PCE) AS.
"Indeks Harga PCE inti Juli 2024 secara month on month (MoM) naik 0,2% dan secara tahunan (YoY) 2,5% yang kurang lebih sesuai dengan perkiraan. Investor juga mengantisipasi data tenaga kerja AS yang lebih kuat pekan ini," imbuhnya.
Lukman menakar indeks rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.500 hingga Rp 15.600 per dolar AS.