JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.874 per dolar AS pada Jumat, 15 November 2024. Mata uang Garuda mengalami penurunan sebesar 12 poin atau minus 0,08 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
Kurs Referensi Bank Indonesia
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI), yaitu Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), menempatkan rupiah di posisi Rp15.888 per dolar AS pada perdagangan sore tersebut.
Pergerakan Mata Uang Asia
Meskipun rupiah mengalami pelemahan, mayoritas mata uang di Asia mengalami penguatan. Beberapa mata uang yang menguat terhadap dolar AS antara lain:
- Peso Filipina: naik 0,07 persen
- Dolar Singapura: naik 0,29 persen
- Ringgit Malaysia: menguat 0,30 persen
- Yen Jepang: terbang 0,35 persen
- Baht Thailand: plus 0,49 persen
- Won Korea Selatan: melesat 0,65 persen
Namun, beberapa mata uang Asia mengalami pelemahan, seperti dolar Hong Kong yang turun 0,01 persen, yuan China yang jatuh 0,02 persen, dan rupee India yang melemah 0,03 persen.
Pergerakan Mata Uang Negara Maju
Di sisi lain, mayoritas mata uang negara maju cenderung stabil. Beberapa di antaranya mencatatkan perubahan sebagai berikut:
- Poundsterling Inggris: turun 0,01 persen
- Euro Eropa: naik 0,24 persen
- Franc Swiss: plus 0,24 persen
- Dolar Kanada: stabil
- Dolar Australia: naik 0,14 persen
Pengaruh Data Ekonomi China
Menurut pengamat komoditas dan mata uang, Lukman Leong, rupiah ditutup sedikit melemah terhadap dolar AS pada akhir pekan. Padahal, sebelumnya rupiah sempat membalikkan sebagian besar pelemahan yang lebih besar.
Lukman menyatakan bahwa data ekonomi China yang menunjukkan pertumbuhan penjualan ritel yang lebih tinggi dari perkiraan menjadi faktor yang menahan pelemahan rupiah lebih dalam.
Dengan penataan artikel ini, informasi menjadi lebih terstruktur dan mudah dipahami melalui penggunaan tag header yang sesuai untuk setiap bagian.